Coba perhatikan buah hati anda, ladies, apakah perilaku mereka cenderung sama antara di dalam dan di luar rumah? Apakah di dalam rumah mereka sangat pemberani sedangkan di luar rumah cenderung penakut?
Ketakutan ini wajar dialami oleh anak-anak, terutama mereka yang masih berusia 2 tahun. Seiring dengan usia anak yang bertambah, ketakutan mereka nantinya akan berkurang dengan sendirinya.
Kira-kira, apa ya membuat anak merasa takut? Berikut ini adalah beberapa jenis ketakutan ayng umumnya dialami oleh anak-anak usia balita.
Advertisement
Pertama, separation anxiety. Sesuai dengan namanya, anak mengalami rasa takut karena mereka harus “berpisah” dengan ayah atau bundanya. Hal ini biasanya dialami oleh balita yang berusia 18 bulan hingga usia TK. Beberapa kondisi yang biasanya memicu buah hati untuk separation anxiety adalah hari pertama masuk sekolah atau bertemu dengan babysitter baru. So, ketika anak-anak berada di dalam keadaan di mana mereka merasakan ketakutan tersebut, ladies sebagai orangtua bertanggung jawab untuk comforting dan menjelaskan kepada anak bahwa terpisah selama beberapa waktu dari orangtua bukanlah masalah yang besar; bahwa anda hanya out off their sight dalam waktu yang sebentar saja.
Jenis ketakutan yang biasanya dialami oleh anak adalah takut bertemu dengan orang baru atau stranger suspicion. Jenis ketakutan yang satu ini biasanya dialami oleh bayi sampai balita berusia 3 tahun. Bagi anak, wajah baru yang belum mereka kenal sebelumnya adalah “ancaman” bagi mereka. Pada banyak kasus, ketakutan anak ini akan berakhir ketika orang yang dianggapnya asing tersebut berlaku ramah kepada buah hati. Jika buah hati ladies sedang berada dalam stranger suspicion, cobalah untuk menenangkan buah hati dengan menjelaskan kepada mereka siapakah orang asing tersebut. Satu hal yang perlu dihighlight, jika sampai usia 3 tahun buah hati masih mengalami ketakutan pada orang asing, cobalah untuk berkonsultasi kepada dokter.
Ada pula common fears alias takut pada hal-hal yang umum. Misalnya, takut ke kamar mandi sendiri, takut dengan ruangan gelap, atau takut dengan anjing milik tetangga. Penyebab anak mengalami common fears ada bermacam-macam. Beberapa di antaranya adalah anak pernah mengalami kejadian kurang menyenangkan, anak melihatnya di televisi, anak mendengarnya dari orang dewasa di sekitarnya, dan melihat orang dewasa di sekitarnya takut dengan hal-hal tertentu.
Terakhir, ada social anxiety. Hal ini berarti anak mengalami ketakutan jika harus berada bersama dengan banyak orang di sekitarnya. Anak merasa insecure dengan situasi yang baru pertama kali dikenalnya tersebut. Biasanya, social anxiety berakhir ketika anak berusia 2 tahun.
Oleh : Pravianti
(vem/ver)