Selfie time! Dimana-mana serba selfie ya, Mom, apalagi di sosial media. Dari yang muda sampai yang tua, semuanya gemar ber-selfie ria. Tidak ketinggalan para ibu dan bayi atau balitanya. Masing-masing seolah berlomba memamerkan foto-foto yang paling lucu dan banyak disukai orang. Kemudian, muncullah berbagai kompetisi foto selfie. Wah, semakin seru jadinya!
Nah, begitu juga di beberapa negara di Amerika dan Inggris seperti yang dilansir dalam situs www.wlwt.com. Beragam jenis lomba foto untuk bayi dan balita digelar sebagai media menyalurkan talenta (baik bagi anak yang menjadi model maupun bagi fotografernya) sekaligus menggalang donasi, biasanya untuk sejumlah rumah sakit anak.
Dan ternyata, kompetisi ini sudah menjadi event rutin sejak tahun 1993! Selama itu, besar donasi yang berhasil dikumpulkan melalui kompetisi foto balita ini sudah mencapai sekitar 4 juta dolar Amerika. Jumlah itu sudah digunakan untuk membantu beberapa rumah sakit anak di sejumlah kota.
Advertisement
Salah satu contohnya adalah kompetisi foto balita yang diadakan di sebuah mall di kota Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat. Sejumlah fotografer sudah siap dengan kamera masing-masing pada hari dan waktu lomba. Orang tua cukup membayar 35 dolar, kemudian si balita bebas berlarian, bermain, atau berpose di arena foto yang sudah didesain menarik layaknya taman bermain. Jadi, Mom tak perlu repot-repot mengarahkan si kecil dan memakaikan aksesoris yang berlebihan.
Para fotografer profesional di kompetisi itu akan memotret si kecil ketika ia asyik bermain kesana-kemari. Hasilnya, Mom akan mendapatkan foto-foto dengan pose balita yang natural, sama menggemaskannya dengan gambar-gambar balita di majalah atau katalog baju anak. Selain dinilai oleh para juri yang profesional di bidang fotografi, pemenang kompetisi foto balita ini juga ditentukan oleh dukungan atau voting di sosial media, dan dikenai biaya yang nantinya juga akan didonasikan.
Begitu juga di Indonesia, Mom bisa menemukan beragam kompetisi foto selfie bayi dan balita di media cetak maupun internet. Dan kalau Mom cukup aktif di dunia sosial media, Mom bisa melihat banyak foto-foto bayi dan balita yang menggemaskan, namun kadangkala ada juga yang tampak sedikit berlebihan.
Pada dasarnya, foto memang digunakan sebagai pengingat masa. Di saat si kecil tumbuh menjadi remaja atau dewasa nanti, ia akan mengingat masa kecilnya melalui foto-foto yang Mom simpan. Terlebih jika Mom juga mengabadikan momen-momen bahagia Mom dengan si kecil.
Jadi, seberapa canggih kamera atau teknik foto yang digunakan, sebaiknya foto si kecil dibuat dengan tujuan membangun kenangan Mom dan dirinya, bukan sekadar mengikuti tren atau bersaing.
Oleh : Puteri Krisnasekar
(vem/ver)