Sukses

Parenting

Ibu Muda Ini Membiarkan Balitanya Mengacak-Acak Makanan Setiap Hari!

Bila Anda adalah ibu dari seorang (atau lebih?) balita, bagaimana biasanya waktu makan si kecil berlangsung? Cukup menyenangkan, atau membuat Anda frustrasi dan lelah karena harus mengejar si kecil yang sibuk bermain? Kenapa tidak membiarkan si kecil belajar makan sendiri? Khawatir makanannya berantakan karena dimain-mainkan?

Masa-masa balita memang tidak bisa dipisahkan dari permainan dan aktivitas lainnya yang menyenangkan, bagi balita tentunya. Lalu, apakah orang tua tidak boleh ikut bersenang-senang juga? Tetapi yang sering terjadi adalah ketika si kecil tampak senang mengeksplor banyak hal, sementara Anda merasa cemas, panik, dan kesal.

Amy Lee, seorang ibu rumah tangga sekaligus wanita karir, mulanya juga merasakan hal yang sama. Amy kesal karena putri kecilnya, Elle, suka mengacak-acak dan memainkan makanan di piringnya, setiap waktu makan tiba. Amy juga jenuh mendengar sang suami berkali-kali menegur balita mereka. Belum lagi, Amy sendiri yang harus membersihkan dan membereskan semua sisa makanan yang tidak dihabiskan Elle dan berantakan di meja dan lantai.

Mom, apakah bermain dengan makanan itu sesuatu yang harus dihentikan?

Dalam blog pribadinya, blog.theconnectionweshare.com, Amy mengungkapkan bahwa anak-anak umumnya memiliki rasa ingin tahu yang besar akan segala hal, termasuk juga makanan. Amy selalu mendapati tangan-tangan putri mungilnya berada di atas piring dan melakukan berbagai eksperimen pada makanannya, seperti menarik-narik, meremas, mengaduk-aduk, dan sebagainya, yang umumnya cukup membuat para ibu, termasuk Anda, akan spontan berteriak, “Stop! Sudah, sudah! Hayo, makanan buat dimakan, bukan buat mainan!”

Apakah Mom memperhatikan respon si kecil pada teguran itu? Akankah si kecil menuruti kata-kata Mom dan berhenti bermain-main dengan makanannya? Atau, si kecil tetap asyik dan mengabaikan Anda?

Amy Lee kemudian belajar mengerti keingintahuan balitanya. Ketika Elle menjatuhkan satu per satu makanannya ke lantai, Amy berpikiran positif bahwa putrinya sedang belajar mengenal gaya gravitasi dengan caranya sendiri. Menurut Amy, dari kebiasaan makan yang berantakan itu, putrinya banyak mengenal ragam tekstur, warna, juga rasa.

Dengan menyuruh si kecil untuk berhenti bereksperimen saat ia sedang makan, maka secara tidak langsung, Mom membatasi kreativitasnya, membatasi rasa ingin tahunya yang sangat besar, sekaligus menghentikan masa si kecil untuk mengenal segala hal di sekitarnya.

Alangkah baiknya jika Anda ikut berkreasi dan bereksperimen dengan makanan si kecil. Ya, tentunya bukan dengan cara yang sama persis. Tetapi Mom bisa mengajak si kecil membantu menyiapkan menu makannya dan membuat variasi bentuk makanan. Misalnya, membuat nugget berbentuk binatang, kemudian mengajaknya untuk menyulap isi piringnya menjadi miniatur kebun binatang. Asyik, kan?

Oleh : Puteri Krisnasekar

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading