Pada ulang tahunnya yang pertama, biasanya si kecil sudah mulai menirukan beragam suara dari orang-orang di sekelilingnya. Ia kemudian belajar menirukan kata-kata sederhana yang sering didengarnya, seperti “mama”, “dadah”, “mau”, dan lain-lain.
Ketika usianya tiga atau empat tahun, eh, ternyata si kecil cukup aktif berbicara, bahkan bisa dibilang sangat cerewet! Mungkin Mom bahkan pernah merasa heran kenapa ia seperti tidak pernah kehabisan energi untuk bicara, bercerita, dan bertanya.
Well, jangan terburu-buru menyuruh si kecil untuk mengendalikan diri ya, Mom. Karena ternyata, seperti dilansir dalam www.telegraph.co.uk, balita yang cukup aktif bicara alias cerewet ini punya kelebihan lho! Apa saja?
Advertisement
Menurut studi yang dilakukan salah satu universitas di Inggris, anak-anak usia dini yang sangat aktif dan cerewet (ekstrovert) ini umumnya memiliki kecerdasan dan kemampuan akademis yang lebih baik dibandingkan balita yang cenderung pendiam dan pemalu. Ini karena balita yang aktif biasanya lebih berani dan antusias mengikuti aktivitas-aktivitas yang diberikan gurunya di sekolah atau kelompok bermain.
Balita yang aktif bicara biasanya gemar melakukan aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan bahasanya, seperti menyanyi dan membaca. Ia memang belum bisa membaca, tetapi sudah mengenal beberapa (atau semua?) huruf.
Coba Mom perhatikan, balita yang aktif bicara akan senang memperhatikan gambar-gambar, berimajinasi membuat ceritanya sendiri, mampu mengingat lirik lagu, cerita, dan kalimat-kalimat panjang, serta mampu mengikuti instruksi yang cukup kompleks.
Penulis buku, Carly Jennings, mengatakan bahwa balita yang cukup aktif biasanya lebih cepat menerima dan memahami hal-hal baru, misalnya kemampuannya beradaptasi dengan teknologi. Ia bisa sangat menikmati mengulang beberapa lagu dalam playlist IPod Anda, bermain jenis permainan yang sedikit menantang (untuknya), atau serius menggambar menggunakan aplikasi di komputer.
Selain aktif bicara, si kecil juga tampak banyak bergerak dan susah diam. Tetapi “kelebihan energy”nya ini membuat balita Mom jauh lebih bisa beradaptasi dengan lingkungan baru dan memiliki rasa percaya diri yang bagus.
Beberapa tenaga pengajar di kelompok bermain atau taman kanak-kanak mungkin awalnya merasa kewalahan menghadapi si kecil yang super aktif bicara dan bergerak ini. Namun jika diperhatikan, tipe balita aktif ini juga membantu aktivitas belajar-sambil-bermain bisa berjalan dengan apik dan interaktif. Karena umumnya, si kecil yang aktif akan senang merespon instruksi dan pertanyaan guru.
Memang membanggakan ya memiliki balita aktif yang juga cerdas? Tetapi, ingat, Mom, kecerdasannya tidak akan berkembang bila tidak disertai dengan bimbingan orang tua. Selama Mom tetap mengarahkan energi aktifnya ke hal-hal yang positif, si kecil pasti akan tumbuh cemerlang.
Oleh : Puteri Krisnasekar
(vem/ver)