Melakukan aksi legal menghadapi bully (penggertak, penganiaya) atau perusahaan memang tak mudah. Apalagi bullying tidak tercantum dalam undang-undang perlindungan hak dan sangat sulit membuktikan bahwa tindakan bully sangat membahyakan Anda.
Meskipun untuk lebih jelasnya mungkin Anda perlu menyewa pengacara, Anda pun harus mengumpulkan keberanian untuk memulainya. Berikut ini adalah langkah-langkah pertama untuk menindaki bullying yang disarankan oleh Workplace Bullying Institute saat Anda sadar menjadi targetnya.
• Melegitimasi perilaku bullying dengan cara menyebutkan jenisnya (Misalnya: pelecehan emosional)
Advertisement
• Cuti kerja beberapa waktu
• Mengekspos si bully
Menurut Robert Mueller, seorang penulis buku “Bullying Bosses”, langkah pertama menangkal seorang bully adalah dengan cara membatasi jumlah informasi pribadi Anda. Para penggertak tersebut biasanya memanfaatkan informasi pribadi yang tak sengaja Anda sampaikan sambil lewat sebagai senjata untuk memojokkan Anda.
Selanjutnya, menjaga jarak pribadi sangatlah penting sebagai benteng pertahanan. Mueller menyarankan untuk menggunakan strategi “Restroom Retreat”. Ketika sadar sedang dibully, jangan biarkan manajer atau kolega Anda menyelesaiakan ocehannya. Setenang mungkin berdirilah dan permisi ergi. Dengan mengakhiri pembicaraan, Anda menjelaskan bahwa tindakan mereka tidak dapat ditolerir lagi.
Selain itu, Anda pun bisa membicarakan masalah bully tersebut dengan karyawan yang ANda percaya karena bullying ke satu orang biasanya berdampak pada seluruh tim sehingga akan menimbulkan kemerosatan produktivitas kerja da berdampak buruk pula pada perusahaan.
Dalam beberapa kesempatan, mengundurkan diri merupakan pilihan bijak, bukannya Anda kalah. Anda tak layak kehilangan harga diri dan kesehatan mental hanya karena sebuah pekerjaan.
Sumber: money.howstuffworks.com
(vem/ver)