Sukses

Parenting

Resiko Penggunaan Cervical Cap

Seperti halnya metode pencegah kehamilan yang lain, cervical cap juga tidak sepenuhnya aman dan bebes resiko lho, Ladies. Perlu diingat bahwa cervical cap tidak membebaskan Anda dan pasangan dari resiko penularan penyakit seksual berbahaya. Oleh karena itu ada baiknya agar pasangan Anda juga menggunakan kondom sebagai bentuk pencegahan tambahan.

Seperti yang terlansir dari laman mayoclinic.com, cervical cap lebih efektif digunakan oleh wanita yang belum pernah melahirkan.

Cervical cap yang ditempatkan dalam rongga Miss V ini mungkin tidak sesuai dengan kondisi Miss V dan rahim wanita yang pernah melahirkan. Karena lebih longgar sehingga mungkin posisi cervical cap pada rahim tidak sepenuhnya pas.

Kecerobohan dan pemakaian cervical cap yang tidak baik juga akan mengakibatkan terlepasnya cap saat sedang melakukan hubungan seksual,sehingga penggunaannya menjadi tidak maksimal.

Selain itu, penggunaan spermicide dengan cervical cap juga akan memberikan beberapa efek samping antara lain iritasi pada Miss V atau pada saluran kencing. Karena itulah, Anda tidak disarankan untuk menggunakannya terlalu sering.

Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan atau dikonsultasikan dengan dokter mengenai cervical cap yang Anda gunakan adalah antara lain sebagai berikut:

  • Apabila cervical cap lepas saat Anda berjalan atau batuk
  • Ada darah pada cervical cap saat Anda mengeluarkannya, padahal Anda tidak sedang mengalami menstruasi
  • Anda mencium bau yang tidak sedap saat cervical cap selesai dipasang atau setelah dilepas
  • Dan apabila pasangan Anda mengalami luka lecet pada Mr.P setelah selesai melakukan hubungan seks.

Makanya, selalu perhatikan berbagai efek kontrasepsi yang Anda gunakan ya, Ladies.

 

Oleh: Ardisa Lestari

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading