Bunda, memang merupakan hal yang sulit untuk memulai pembicaraan mengenai seks pada buah hati. Biasanya saat mereka menginjak usia 3-5 tahun, banyak hal yang ingin mereka ketahui, khususnya mengenai apa yang ada di sekitar mereka.
Hal seperti ini merupakan salah satu fase perkembangan yang memang harus dilewati oleh semua anak seusia mereka. Jadi Bunda jangan kaget jika tiba–tiba si buah hati bertanya dari mana dia berasal atau mengapa tubuhnya berbeda dari tubuh Anda atau Ayahnya.
Sebagaimana dilansir kiwifamilies.co.nz, sebelum memberi pengajaran mengenai seksualitas, Bunda harus sudah mengerti bahwa seks bukan hanya mengenai hubungan suami istri saja, namun juga mengenai pengenalan diri sendiri baik secara biologis maupun psikologis.
Advertisement
Saat buah hati mulai bertanya mengenai hal–hal yang berhubungan dengan seksualitas, akan lebih baik jika Bunda tidak menunjukan rasa malu, terganggu, marah, atau sikap–sikap lain yang mengakibatkan buah hati merasa dia sudah melakukan kesalahan.
Jika orang tua memberikan reaksi seperti ini, anak akan malu, bahkan takut untuk menanyakan hal–hal serupa di kemudian hari. Yang ditakutkan dari hal ini adalah anak akan mencari sumber informasi di tempat lain yang belum tentu dapat dipertanggung jawabkan.
Bunda juga perlu menyesuaikan sampaian informasi dengan tingkat usia mereka. Tidak sedikit orang tua yang 'salah info' bukan karena ketepatan pengetahuan, tapi cara menyampaikan informasinya. Contoh, banyak orang tua yang menggunakan istilah "titit" dan atau "burung" tidak peduli mereka bicara pada anak berusia 3, 6, bahkan 12 tahun.
Selain cara memperkenalkan organ seksual, materi penting lain yang harus Anda pastikan telah tersampaikan pada buah hati dengan benar adalah sistem reproduksi, hubungan seksual yang aman dan konsekuensi dari seks.
Semoga bermanfaat ya, Bunda.
Oleh: Aulia
(vem/riz)