Globalisasi, tidak hanya mencakup dunia pendidikan maupun perdagangan. Namun juga membawa dampak pada kehidupan sosial. Banyak anak remaja saat ini beranggapan bahwa seks bebas merupakan hal yang wajar. Remaja merupakan generasi penerus bangsa, kalau seks bebas berubah menjadi suatu kebiasaan dan menjalar menjadi budaya, apa jadinya negara Kita?
Lingkungan yang menjadi suatu tempat dalam kehidupan bersosialisasi tentunya mempengaruhi pola pikir dan perilaku seorang anak. Dengan membawa anak kepada lingkungan yang baik, bukan tidak mungkin jika anak Anda menjadi pribadi yang baik pula. Salah satu caranya adalah dengan mengirim mereka ke pesantren.
Pesantren adalah lembaga yang mengajarkan agama. Selain ilmu agama yang didapatkan, pesantren juga mengajarkan norma sosial dan moral. Adapun metode pembelajaran seksual di pesantren seperti yang dilansir dalam www.fahmina.or.id adalah pembelajaran kespro dan seksualitas.
Advertisement
Metode ini mengambil dari referensi kitab-kitab fiqih. Materi kitab fiqih sebenarnya sangat lengkap, dari mulai cara bersuci, kapan memasuki usia baligh atau pubertas, menstruasi, seksualitas setelah menikah dan sebagainya.
Adapun metode lain yang diajarkan yaitu pembelajaran buku kuning. Dengan pembelajaran buku kuning diharapkan santri mampu mengelola pembelajaran yang efektif dengan waktu yang relative dan yang diperoleh tidak hanya mampu membacanya tetapi dapat menjabarkan dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang dikutip dalam lib.uin-malang.ac.id
Dengan membawa Anak Anda ke pesantren diharapkan mereka mengubah pola pikir tentang seks bebas. Setiap hal yang negatif tentunya memiliki efek positif di dalamnya. Begitu pula dengan dunia globalisasi yang serba modern. Selama Kita bisa memilih mana yang baik dan yang benar maka Kita tidak akan tersesat dan menyesal dikemudian hari.
Oleh: Annisa
(vem/riz)