Yaps, sebagaimana ladies ketahui bahwa berhubungan badan ketika menstruasi adalah perkara yang diharamkan dalam Islam. Namun hal itu tidak menutup kemungkinan untuk tetap bisa bermesraan dengan pasangan anda. Sebab Rasul sendiri telah memberikan contohnya, nah kalau begitu tentunya hal tersebut justru menjadi sunnah yang apabila ditiru akan memberikan pahala.
Suatu saat ketika hawa sangat dingin, Rasul sedang bersama Aisyah di dalam rumah, lalu Rasul merasa sangat kedinginan sehingga beliau datang menghampiri Aisyah. Kemuadian terjadi perbincangan sebagaimana dikutip dari pesantrenonline.org, Aisyah berkata : “Mendekatlah kepadaku, hangatkanlah diriku, hangatkanlah diriku!” Lalu ku katakan pada beliau, “Saya sedang haid.” Beliau berkata, “Walaupun engkau sedang haid, singkaplah kedua pahamu.” Lalu ku bukakan kedua pahaku dan beliau meletakkan pipi dan kepalanya (juga dadanya) di atas kedua pahaku (aku mendekap beliau) hingga beliau merasa hangat dan tidur. (HR. Bukhari dan Abu Daud)
Berdasarkan hadits berbeda yang dilansir dari kisahteladan.info, an Nasai pernah meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah tidur satu tikar bersama Aisyah meskipun saat itu Aisyah sedang haidh, apabila darah haidh Aisyah menetes pada tikar maka Rasul yang membersihkannya, beliau tidak menyuruh Aisyah dan itu dilakukan tidak hanya sekali. Bahkan setelah darah haidh dibersihkan Rasul tidak berpindah tempat dan juga melakukan shalat di samping Aisyah.
Advertisement
Dari hadits tersebut menunjukkan bahwa bermesraan dengan istri ketika haidh adalah perkara yang tidak dilarang, anda masih bisa saling bersentuhan mesra, menghangatkan badan satu sama lain dalam satu ranjang. Jadi jangan sampai haidh membuat anda berjauhan dengan pasangan anda. Apalagi sampai merasa tidak nyaman atau malu karena sedang dalam kondisi haidh.
Oleh: Muhammad Hilmy
(vem/riz)