Ladies, demam kejang adalah kejang yang disebabkan oleh demam pada bayi atau anak-anak kecil. Menurut laman ninds.nih.gov, selama mengalami demam kejang, anak akan kehilangan kesadaran dan berguncang badannya.
Tidak hanya itu, kedua kaki penderita juga bisa bergerak tanpa control seperti yang terjadi pada umumnya orang kejang. Pada kasus yang sedikit langka, anak yang mengalami demam kejang bisa menjadi kaku dan terjadi kedutan pada bagian tubuh tertentu.
Kedutan tersebut bisa di kaki maupun tangan. Namun, bila terjadi kedutan bukan kedua tangan berkedut melainkan hanya salah satu dari keduanya. Konsep ini berlaku bagi kedutan di tangan maupun di kaki.
Advertisement
Sebagian kejang terjadi selama satu hingga dua menit. Namun beberapa diantaranya dapat terjadi hanya beberapa detik dan bahkan ada yang berlangsung lebih dari 15 menit. Mengenai suhu, anak-anak yang menderita demam kejang bersuhu hingga 102 derajat Fahrenheit pada bagian anusnya.
Sebagian besar, kejang yang terjadi pada anak-anak adalah pada hari pertama demam. Anak-anak sangat rentan mengalami demam kejang. Namun, hal ini bukan berarti bahwa mereka juga rentan terjangkit epilepsi.
Sebagai tambahan, epilepsi sendiri merupakan kejang yang tidak dipengaruhi oleh demam. Jadi, meski gejalanya identik, kedua hal ini tidak saling berhubungan antara satu sama lain.
Lantas, seberapa umumkah kasus demam kejang ini? Simak ulasan selengkapnya pada artikel selanjutnya. Stay tuned!
Oleh : A. Gusti Efendy
(vem/ver)