Bidan desa merupakan tenaga medis pemberi layanan kesehatan yang menjadi andalan masyarakat pedesaan. Sayangnya, jumlah bidan di Indonesia, terutama di daerah tertinggal masih jauh dari cukup.
Yetty Irawan, Sekjen Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia, menuturkan pada situs indonesiarayanews.com bahwa hingga tahun 2013, jumlah bidan di Indonesia masih mencapai 240 ribu bidan. Jumlah ini masih jauh dari kata cukup.
Menurut Yetty, idealnya ada 3 bidan dalam 1 desa sehingga pelayanan kesehatan dalam dilakukan dengan optimal.
Advertisement
Kekurangan bidan desa ini terutama dirasakan di daerah pedesaan dan wilayah-wilayah yang terisolir. Sebagian besar bidan terkonsentrasi di wilayah kota saja.
Masalah ketidakmerataan bidan ini disinyalir karena akademi kebidanan yang juga tak merata. Seperti dikutip dari laman pdpersi.co.id, Tuminah Wiratnoko, Bendahara Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia menyatakan bahwa meskipun jumlah akademi kebidanan berjumlah 720, namun sebagian besar masih berada di kota-kota besar.
Karena akademi kebidanan masih berada di kota-kota besar, maka akibatnya keberadaan bidan juga terkonsentrasi di wilayah-wilayah tersebut; belum merata di seluruh wilayah termasuk daerah pelosok.
Untuk itu pihaknya berharap bahwa pemerintah lebih memperhatikan problem pemerataan akademi kebidanan. Harapannya, semua wilayah, baik kota besar maupun kota kecil memiliki akademi kebidanan sehingga akses pada layanan bidan lebih mudah.
Oleh: Pravianti
(vem/ver)