Salah satu target dari pembangunan millennium atau MDGs di tahun 2015 mendatang adalah keberhasilan program Keluarga Berencana (KB). Keberhasilan program KB ini secara tidak langsung berada di tangan para bidan desa, sebab mereka lah ujung tombak pelayanan KB di Indonesia,
Para bidan desa bertanggung jawab penuh untuk memberikan pelayanan kesehatan terkait KB, baik metode kontrasepsi jangka panjang (MJKB) maupun jangka pendek (MJKP). Oleh sebab itu, haram hukumnya jika bidan desa tidak memiliki keterampilan yang mumpuni dalam pelayanan KB.
Hal ini seperti disampaikan oleh Deputi Keluarga Berencana dan kesehatan Reproduksi, Julianto Witjaksono. Kepada laman kliksehat.co, Julianto menegaskan bahwa bidan desa perlu meningkatkan keterampilannya agar pelayanan KB berjalan dengan baik dan berhasil.
Advertisement
Salah satu upaya yang diusahakan oleh BKKBN untuk meningkatkan keterampilan pelayanan KB adalah dengan melakukan pelatihan kepada bidan desa. Di tahun 2014 ini, seperti dilangsir dari situs suaramerdeka.com, BKKBN akan melatih kurang lebih enam ribu bidan desa untuk meningkatkan profesionalitas dan kualifikasi, terutama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terkait dengan KB.
Pelatihan kepada bidan desa ini dianggap sangat penting mengingat peran bidan desa dalam pengendalian penduduk sangat signifikan. Disampaikan oleh Deputi bidang keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga, Sudibyo Alimoeso, saat ini bidan desa melayani hampir 70 persen peserta KB di Indonesia.
Oleh: Pravianti
(vem/ver)