Ladies, pendidikan seks untuk remaja itu apa sih? Apakah sebatas pengetahuan organ reproduksi pada manusia? Atau hanya penyuluhan bahayanya pergaulan bebas, HIV dan AIDS? Apakah hanya sebatas itu?
Seharusnya tidak, Ladies. Kenapa?
Pendidikan seks mestinya mengajarkan juga bagaimana cara mendekati wanita atau lawan jenis yang sesuai dengan norma dan nilai masyarakat setempat.
Advertisement
Kalau tidak diajarkan, bisa-bisa remaja melampiaskan hasrat seksualnya secara salah dengan melanggar hak orang lain.
Menurut psychologytoday.com, 9 persen dari pemuda pernah melakukan pemaksaan seksual. Mereka bahkan melakukan pemaksaan itu secara sengaja! Jadi, sekitar 1 dari 10 pemuda/pemudi pernah melakukan pemaksaan seksual!
Pemaksaan seksual adalah awal dari kekerasan seksual, Ladies. Menakutkan, bukan? Ternyata pemuda dan pemudi juga mungkin untuk melakukan tindak pencabulan bahkan pemerkosaan.
Penelitian itu dilakukan oleh JAMA Pedeatrics, Inggris. Kalau Ladies ingin menelusuri lebih lanjut, studi itu berjudulkan "Prevalence Rates of Male and Female Sexual Violence Prepertators in a National Sample of Adolescents" (Rata-Rata Kejadian Pelaku Kekerasan Seksual dalam Sampel Pemuda Pemudi Nasional).
Memang sih, penelitian itu ada di Inggris. Tapi justru itu yang mengkhawatirkan, Ladies. Kenapa? Inggris yang terkenal dengan keberhasilan pendidikannya saja masih memiliki 9 % remaja berpotensi melakukan kekerasan seksual.
Kalau di Indonesia kira-kira bagaimana ya, Ladies? Dengan kurikulum yang tidak secara gamblang menjabarkan materi ajar pendidikan seks, bukankah justru membuat remaja semakin buta akan hak-hak seksual dirinya sendiri dan orang lain?
Oleh: Sahirul Taufiqurrahman
(vem/riz)