Operasi Caesar bukannya tanpa resiko. Ada sederet bahaya dari operasi Caesar yang perlu diperhatikan. Resiko ini tidak hanya mengancam bayi yang dilahirkan, tetapi juga si ibu sendiri. Dengan mengetahui resiko operasi caesar, melahirkan dan semua proses yang terkait di dalamnya harus dilaksanakan dengan hati-hati ya Bun, terutama dalam memilih untuk bersalin normal atau melalui caesar.
Pada dasarnya, resiko operasi Caesar lebih besar dibandingkan dengan vaginal birth alias kelahiran normal. Menurut The UK National Health Service, resiko kematian akibat operasi Caesar mencapai tiga kali lebih besar dibandingkan kelahiran normal.
Namun, membandingkan resiko operasi Caesar dan proses bersalin normal bukanlah hal yang bijaksana. Operasi Caesar akan dilakukan kepada para kaum hawa dengan kondisi kesehatan yang kurang baik dan kondisi kehamilan yang beresiko tinggi.
Advertisement
Seperti dilangsir dari laman news-medical.net/health, resiko dari persalinan secara Caesar pada dasarnya mirip dengan resiko abdominal surgery lainnya. Kebanyakan abdominal surgery, termasuk c-section atau operasi Caesar, berhubungan erat dengan resiko post-operative adhesions, hernia, dan infeksi bekas luka operasi.
Tak hanya itu, wanita yang melakukan persalinan secara Caesar juga perlu waspada dengan blood loss yang cukup banyak sehingga harus mendapat transfuse darah.
Selain itu, anestesi yang diberikan ketika bersalin secara Caesar juga dapat menimbulkan efek samping yang cukup mengganggu, seperti mual, muntah, dan sakit kepala yang cukup serius.
Sebuah studi yang dimuat di jurnal Obstetrics and Gynecology menyebutkan bahwa melahirkan secara Caesar dapat membuat ibu beresiko memiliki bayi yang berbobot rendah di persalinan berikutnya kelak.
Oleh: Pravianti
(vem/ver)