Operasi Caesar terbagi atas dua tipe, yaitu scheduled c-section dan unscheduled c-section. Sesuai dengan namanya, scheduled c-section merupakan persalinan secara Caesar yang dilakukan secara terencana. Artinya, jauh-jauh hari, si ibu hamil telah merencanakan untuk kelak melakukan operasi ketika melahirkan. Dengan adanya operasi caesar, melahirkan tidak akan beresiko bagi anda dengan kondisi kesehatan yang tidak prima.
Biasanya, kaum hawa yang melakukan scheduled c-section adalah para ibu yang kesehatannya tidak memungkinkan untuk melakukan persalinan secara normal. Misalnya, mereka yang mengalami penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
Seperti dilangsir dari laman whattoexpect.com, mereka yang disarankan untuk melakukan persalinan melalui operasi Caesar tipe scheduled c-section adalah:
Advertisement
Pertama, ibu yang memiliki bayi dengan kondisi yang kurang sehat, sehingga “perjalanan” bayi menuju saluran kelahiran berjalan dengan cukup sulit.
Kedua, ibu hamil yang berat badannya melonjak luar biasa lebih dari yang disarankan. Hal ini menyebabkan bayi berukuran cukup besar.
Ketiga, ibu yang mengandung bayi berada pada posisi sungsang.
Keempat, ibu yang diketahui akan melahirkan bayi kembar tiga atau lebih.
Kelima, ibu yang memiliki masalah pada plasentanya. Misalnya plasenta menutupi placenta previa atau plasenta telah terpisah dari abruptio placenta.
Keenam, ibu yang sebelumnya telah melahirkan secara Caesar.
Ketujuh, ibu yang menderita preeclampsia (kehamilan dengan tekanan darah relatif tinggi) dan eclampsia.
Oleh: Pravianti
(vem/ver)