Sukses

Parenting

Mengenal Batuk Bayi: Batuk Rejan (Bagian 3)

Ladies, batuk rejan merupakan salah satu jenis batuk bayi yang merepotkan dan sangat tidak menyenangkan bagi si kecil untuk menderita penyakit seperti ini. Namun, bagaimana bisa si kecil mendapat penyakit seperti ini?

Laman babycenter.com menjelaskan bahwa penyakit ini sangat menular. Si kecil dapat tertular cukup dengan bersentuhan, berada dekat dengan orang yang menderita penyakit serupa, atau menghirup udara yang mengandung bakteri penyebabnya.

Bila bakteri sudah terhirup, biasanya bakteri ini akan masuk ke dalam hidung atau ke dalam tenggorokan.beberapa bayi mendapat vaksin anti batuk rejan atau anti bakteri pertusis. Biasanya imunisasinya sepaket dalam imunisasi DTaP.

DTaP sendiri adalah kependekan dari Diphtheria, tetanus, dan Pertussis. Biasanya, imunisasi ini diberikan sepaket. Imunisasi ini biasanya dimulai sejak usia 2 bulan dan terus berlanjut hingga usia 4 hingga 6 tahun.

Perlindungan terhadap batuk ini semakin tinggi semakin rendah pula risiko si kecil terserang penyakit batuk rejan. Lalu, puncak rendahnya risiko adalah ketika si kecil mendapat vaksin kelima pada usia diantara 4 hingga 6 tahun.

Meski demikian, peluang terserang tetap masih ada karena vaksin belum bisa 100 persen efektif melawan penyakit ini meski seluruh rangkaian vaksin sudah diambil. Ada pada statistik perkembangan penyakit ini di Amerika. Namun, simak ulasan selengkapnya pada artikel selanjutnya. Stay tuned!

Oleh : A. Gusti Efendy

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading