Seperti yang sudah ladies ketahui, terdapat dua jenis operasi Caesar, yaitu scheduled dan unscheduled. Khusus untuk tipe yang kedua, kerap kali operasi Caesar dilakukan karena di tengah proses bersalin ibu hamil mengalami masalah yang tidak terduga sebelumnya. Melalui unscheduled operasi Caesar, melahirkan akan menjadi lebih mudah dan anda tidak perlu was-was.
Tidak seperti scheduled c-section di mana anda dan dokter telah sepakat jauh-jauh hari untuk melakukan persalinan melalui operasi Caesar, pada operasi Caesar yang tidak terencana alias unscheduled, operasi dilakukan karena keadaan yang emergensi.
Contoh keadaan emergensi yang memaksa dokter untuk melakukan operasi Caesar adalah ketika persalinan anda tidak menunjukkan progress yang berarti dalam 24 sampai 25 jam, terutama jika ini adalah persalinan pertama anda.
Advertisement
Selain karena progress yang berjalan dengan lamban, kondisi lain yang juga dapat membuat dokter membutuskan untuk melakukan unscheduled c-section adalah ketika kepala bayi anda terlalu besar untuk keluar melalui pelvis.
Seperti dilangsir dari laman whattoexpect.com, alasan adanya tanda-tanda fetak distress di tengah proses persalinan juga dapat membuat dokter untuk segera “banting setir” dan beralih untuk melakukan operasi Caesar. Pasalnya, kondisi anda maupun bayi anda akan cukup terancan jika anda memaksakan untuk melakukan persalinan secara normal.
Oleh: Pravianti
(vem/ver)