Siapa yang ingin terserang penyakit? Tentunya tak satupun dari manusia ingin tertular penyakit, terutama penyakit-penyakit berbahaya seperti salah satunya, Hepatitis C. Namun kadang penyakit ini tak terelakkan, dan banyak pula wanita yang telah terinfeksi virus ini sejak kecil. Berbagai terapi untuk penyembuhan Hepatitis pun telah diusahakan. Namun apa yang akan terjadi bila sang wanita ternyata hamil saat ia menderita Hepatitis C?
Pertanyaan besar yang muncul di benak mereka bisa jadi adalah “Akankah penyakit ini mempengaruhi anakku?” Tentu saja pertanyaan ini tak dapat dijawab secara sederhana. Dari segi kesehatan ibu, biasanya kehamilan tak mempengaruhi penyakit Hepatitis C. Tak memperburuk kondisi ibu ataupun mempercepat pertumbuhna virus. Namun jika kondisi organ hati telah cukup parah dan terkena sirosis, tuntutan kerja hati karena kehamilan dapat mengakibatkan permasalahan akut.
Sementara itu bila dilihat dari kepentingan sang bayi, resiko penularan virus hepatitis C dari ibu ke janin biasanya terkait dengan level RNA dalam darah ibu. Transmisi atau penularan virus dari ibu ke anak bisa menjadi lebih tinggi resikonya bila RNA Hepatitis C dalam darah ibu lebih banyak dari 1 juta virus per mililiter. Ibu yang level RNA-nya tak terdeteksi biasanya tak menularkan virus ke janinnya.
Advertisement
Untuk saat ini, masih belum ada langkah pencegahan yang dapat mencegah penularan virus ini. Oleh karena itu, seorang ibu hamil yang menderita Hepatitis C, kehamilannya harus diawasi oleh dokter spesialis.
Oleh: Chrysant Kirana