Ladies, serangan asma brongkial merupakan salah satu penyakit saluran nafas yang sering dijumpai kehamilan dan persalinan. Pengaruh kehamilan terhadap timbulnya serangan asma brongkial selalu sama terhadap setiap penderita, bahkan pada seorang penderita asma, serangan tidak sama pada kehamilan pertama dan berikutnya.
Penyakit asma brongkial ini menimbulkan efek yang serius pada wanita hamil. Asma brongkial yang tidak terkontrol dengan baik, dapat berpengaruh terhadap ibu dan janin.
Perlu Anda ketahui, bahwa pengaruh asma dapat menimbulkan masalah serius terhadap kehamilan. Asma yang tidak terkontrol dengan baik, dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Diperkirakan puncak frekuensi terjadinya serangan asma yaitu pada waktu usia enam bulan umur kehamilan. Akan tetapi, seperti dilansir pada situs babycentre.co.uk, gejala berat biasanya terjadi pada umur kehamilan usia 24 minggu-36 minggu.
Advertisement
Pada penelitian yang dijelaskan pada situs who.int, menyatakan asma brongkial dihubungkan dengan meningkatnya resiko kematian bayi. Tidak hanya itu, penelitian juga menyebutkan bahwa asma brongkial sangat berhubungan dengan meningkatnya kematian bayi (neonatal) dan persalinan prematur hingga dua kali lipatnya.
Selain itu juga dapat meningkatkan timbulnya penyakit-penyakit komplikasi serius, seperti hiperemesis, preeklampsia, dan perdarahan. Tidak hanya itu saja, meningkatkan risiko komplikasi berupa hiperemesis, preeklampsia, dan perdarahan pada pasien yang mengidap asma, begitupula halnya terjadi peningkatan angka kematian neonatal dan persalinan prematur.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya penanganan aktif pasien hamil untuk menghindari eksaserbasi akut asma bronkhial.
Oleh : Ismaya Indri Astuti
(vem/ver)