Bunda, dari tahun ke tahun penderita TBC semakin lama semakin meningkat. Penyebab TBC mungkin salah satunya karena lupa imunisasi. Padahal salah satu tindakan pencegahan terhadap penyakit TBC pada anak adalah dengan memberikan suntikan vaksin BCG ketika anak masih kecil. Suntikan ini sebagai bagian dari rangkaian pemberian imunisasi pada anak yang dicanangkan oleh pemerintah.
Diejlaskan pada situs posyandu.org, bahwa imunisasi BCG wajib diberikan, seperti diketahui di Indonesia termasuk negara endemis TBC dan salah satu negara dengan penderita TBC tertinggi di dunia. TBC disebabkan kuman Mycrobacterium tuberculosis yang mudah sekali menular melalui butiran air di udara yang terbawa keluar saat penderita batuk, bernapas ataupun bersin. Gejalanya antara lain: berat badan anak susah bertambah, sulit makan, mudah sakit, batuk berulang, demam, berkeringat di malam hari, dan diare persisten.
Untuk mendiagnosis anak terkena TBC atau tidak, perlu dilakukan tes rontgen untuk mengetahui adanya vlek, yaitu dengan tes Martoux. Dilansir pada situs health.usnews.com, tes Martoux digunakan untuk mendeteksi peningkatan kadar sel darah putih, dan tes darah untuk mengetahui ada-tidak gangguan laju endap darah. Bahkan, dokter pun perlu melakukan wawancara untuk mengetahui, apakah si kecil pernah atau tidak, berkontak dengan penderita TBC.
Advertisement
Jika anak positif terkena TBC, dokter akan memberikan obat antibiotik khusus TBC yang harus diminum dalam jangka panjang, minimal 6 bulan. Lama pengobatan tak bisa diperpendek karena bakteri TBC tergolong sulit mati.
Maka dari itu, mencegah lebih baik daripada mengobati. Selain menhindari anak berkontak dengan penderita TBC, Anda sebagai orang tua juga harus meningkatkan daya tahan tubuhnya yang salah satunya melalui pemberian imunisasi BCG.
Oleh : Ismaya Indri Astuti
(vem/ver)