Diare merupakan salah satu penyebab utama kematian anak-anak dengan umur dibawah lima tahun (balita) secara global. Balita diare merupakan kasus yang masih menjadi perhatian badan kesehatan dunia (WHO) karena hampir seluruh riset mengenai kesehatan anak menunjukkan bahwa diare pada balita menempati urutan teratas penyebab kematian dengan angka tertinggi.
Seperti yang dijelaskan dalam laman who.int, lebih dari satu balita dari 10 balita di dunia meninggal dunia karena diare. Bahkan, tiap tahunnya kasus kematian balita diare mencapai angka 800.000. Jika diakumulasikan, dalam satu dekade, dunia akan kehilangan 8 juta generasi penerusnya diakibatkan oleh serangan diare.
Selain itu, saat ini, hanya 44% balita yang terserang diare di negara-negara berkembang mendapatkan penanganan yang tepat dan baik. Hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas yang memadai dan kurang tersebarnya layanan kesehatan di negara-negara berkembang.
Advertisement
Sehingga kondisi lingkungan yang kurang baik dan kurang bersih bagi perkembangan anak tidak didukung dengan adanya layanan kesehatan yang baik dan menyeluruh. Hal ini diperkuat dengan adanya survei yang menunjukkan bahwa tidak adanya perkembangan yang signifikan pada kualitas lingkungan tempat tinggal maupun kualitas pelayanan kesehatan di banyak negara berkembang sejak tahun 2000.
Dengan melihat data tersebut, diharapkan peran aktif dari berbagai pihak untuk menekan angka kematian balita yang diakibatkan oleh diare, khususnya di negara-negara berkembang, dengan meningkatkan kesadaran cinta kebersihan dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di berbagai wilayah. Keluarga sebagai pembentuk mental dan pemerintah sebagai penyedia fasilitas harus bersama-sama berperan aktif menanggulangi resiko kematian pada balita diare.
Oleh: Anindita Yurizqi
(vem/ver)