Setelah Bunda memahami tanda-tanda anak diare dengan beberapa jenis dehidrasi, apakah Bunda sudah memiliki gambaran tentang bagaimana jika sang buah hati terkena diare dan mengalami dehidrasi? Apa yang harus Bunda lakukan? Jika belum, kita simak yuk pembahasan berikut tentang penanganan anak diare dengan dehidrasi.
Seperti yang dijelaskan dalam laman www.ichrc.org, penanganan anak diare dengan dehidrasi berbeda-beda sesuai dengan tingkatan dehidrasi yang dialaminya. Jadi Bunda tidak boleh sembarangan dalam merawat anak yang mengalami dehidrasi diakibatkan diare, ya. Karena anak yang terkena diare dan mengalami dehidrasi pasti berbeda dengan anak diare biasa tanpa adanya dehidrasi.
Pada anak diare dengan dehidrasi ringan/sedang, dianjurkan Bunda memberikan cairan oralit dan cairan rumah tangga sesegera mungkin untuk proses rehidrasi. Jika dalam 1x24 jam kondisi anak belum pulih, bawa ke dokter untuk diberi penanganan lanjutan dan cairan dengan kandungan nutrisi lebih komplit. Setelah rehidrasi dan anak berangsur pulih, Bunda tetap harus memberi asupan cairan lebih pada anak ya, khususnya air putih.
Advertisement
Sedangkan pada anak diare dengan dehidrasi berat, anak harus diberi rehidrasi dengan cairan intravena/infus sesegera mungkin. Pemberian cairan infus harus diikuti dengan terapi rehidrasi oral dengan memberikan cairan oralit jika anak kuat untuk minum.
Karena pemberian infus harus disertai dengan pengawasan dokter, maka Bunda harus menuruti apa yang dianjurkan dokter. Bunda harus tetap memastikan sang buah hati diberi infus yang baik, biasanya dokter memberikan larutan infus Ringer Laktat. Pemberian infus ini juga disesuaikan dengan usia sang anak.
Oleh: Anindita Yurizqi
(vem/ver)