Kolam renang biasanya mengandung kaporit yang berfungsi sebagai disinfektan. Nah, kaporit ini Bunda, katanya dapat membuat kesehatan balita terganggu karena dapat menyebabkan balita menderita asma. Benarkah demikian?
Menurut mayoclinic.com, tidak ada informasi yang memadai untuk memastikan apakah kolam renang yang mengandung kaporit ini berpengaruh terhadap pernafasan si kecil.
Beberapa teori mengatakan bahwa kaporit yang ada di dalam kolam renang mengikat keringat dan urin, dan menciptakan suatu kombinasi yang mengganggu pernafasan si kecil dan dapat menyebabkan dia asma.
Advertisement
Mengapa kombinasi tersebut berbahaya bagi balita dan tidak bagi orang dewasa, karena sistem pernafasan si balita masih tumbuh dan berkembang. Terlebih saat berenang, air cenderung masuk ke mulut balita dan tertelan.
Uniknya adalah, hasil studi terkait pengaruh berenang terhadap pernafasan balita ini justru saling berlawanan Bunda. Satu studi mengatakan kalau bayi yang berenang saat umurnya 6 bulan akan mengalami kemacetan dan gangguan pada sistem pernafasannya apabila sudah berumur 18 bulan, apabila Ibunya memiliki alergi.
Sedangkan studi yang lain mengatakan bayi yang tidak berenang saat umurnya di bawah 1 tahun, akan memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena asma saat berumur 6 tahun. Kemudian muncul studi lagi yang mengatakan bahwa berenang tidak ada hubungannya sama sekali dengan kesehatan pernafasan balita.
Jadi simpulannya, entah Bunda percaya dengan studi yang mana, ada baiknya Bunda berjaga-jaga. Caranya mudah kok, tinggal membilas diri Bunda dan balita di pancuran yang disediakan tempat kolam renang, sebelum dan sesudah Bunda dan balita berenang.
Selamat berenang dengan si kecil ya Bunda!
Oleh: Andrian Bayu Krisna