Hampir semua agama menentang homoseksualitas dan perkawinan sesama jenis. Pengakuan akan homoseksualitas baru diresmikan akhir-akhir ini saja, itupun masih sangat terbatas di segelintir negara. Bahkan, di tahun 40-50an, homoseksualitas dianggap sebagai penyakit fisik atau jiwa. Tapi Ladies, agama Scientologist yang baru bangkit pada abad kedua puluh ini secara tidak langsung melegalkan homoseksualitas dalam ajarannya.
Dikutip dari scientologymyths.info, L. Ron Hubbard, pendiri agama ini, mengeluarkan sebuah statement mengenai masalah homoseksualitas pada tahun 1967. Menurut pendiri Scientology ini, bukan urusannya untuk mengatur atau mencoba mengatur kehidupan privat setiap individu, karena hal itu tidak akan pernah memperbaiki situasi. Sehingga, dalam Scientology, tidak ada regulasi, kebijakan, atau aturan khusus apapun berkaitan dengan aktivitas seksual penganutnya.
Dalam sebuah buku Scientology yang dirilis Hubbard tentang etika tingkah laku, ia tidak menyinggung apapun tentang homoseksualitas. Alih-alih, ia menyarankan pengikutnya untuk bersikap netral terhadap semua jenis gender, setia pada satu pasangan, dan menghindari hubungan seksual dengan sembarang orang.
Advertisement
Ajaran ini setuju bahwa pilihan gender dan tendensi seksual seseorang termasuk dalam hak asasi manusia. Pada bulan Oktober 2009, juru bicara Gereja Scientology Internasional mengutarakan bahwa gereja Scientology mendukung ‘civil right’ bagi setiap orang, tidak peduli pada orientasi seksual, ras, warna kulit, atau kepercayaan orang tersebut. Gereja ini mengatakan bahwa karena pengikut ajaran ini adalah minoritas, mereka mengerti bagaimana rasanya diasingkan. Sehingga, mereka menentang apapun yang bisa menghalangi hak-hak masyarakat, termasuk pada penentangan hak-hak kaum homoseksualitas.
Oleh: Adienda Dewi S.
(vem/rsk)