Anda pernah masuk ke lingkungan pesantren? Baik bagi yang pernah ‘nyantri’ atau hanya sekadar melongok ke dalam, Anda tahu bahwa pesantren merupakan lingkungan yang diciptakan bagi mereka yang ingin belajar tentang agama secara intens dengan berbagai kegiatan kerohanian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta pemahaman agama bagi santrinya agar mampu mengaplikasikannya di tengah masyarakat nanti.
Perlu diingat juga Ladies, bahwa santri pesantren biasanya ada di usia pelajar dan belum menikah, sehingga sebagai salah satu lembaga pendidikan, pesantren juga wajib untuk membekali santrinya dengan berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masa depan, tidak terkecuali pendidikan seks.
Pendidikan seks juga menjadi fokus bagi pesantren karena tidak terpungkiri bahwa semakin berkembangnya zaman, ancaman seks bebas semakin parah, sehingga pihak pesantren ingin memberi perlindungan bagi santrinya. Seperti yang telah diterapkan oleh sebuah pesantren di Riau, menurut health.detik.com.
Advertisement
Lebih spesifiknya, pendidikan seks yang diajarkan adalah pengetahuan reproduksi, yakni tentang bentuk alat reproduksi milik wanita dan perempuan, hingga pencegahan penyakit menular HIV/AIDS. Dalam pengajarannya, pesantren tetap menerapkan peraturan yang berlaku; memisahkan kelas putra-putri agar siswa lebih leluasa untuk mengajukan pertanyaan seputar materi.
Selain itu Ladies, pesantren yang bersangkutan juga menyediakan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) sebagai wadah bagi siswa yang ingin menyampaikan masalah seputar keremajaan, yang biasanya adalah mengenai pacaran.
Pendidikan seks di pesantren juga sesungguhnya memiliki urgensi untuk diterapkan di setiap pesantren sebab banyaknya tindakan seksual yang terjadi di lingkungan pesantren, seperti homoseksual, lesbian, hingga sodomi. Kenyataan tersebut telah diungkapkan di laman suar.okezone.com yang menyatakan bahwa hampir di semua pesantren pernah terjadi tindakan seksual serupa.
Oleh: Kamilah
(vem/rsk)