Banyak yang bilang, bahwa mitosnya, hubungan seks saat hamil bisa menyebabkan kelahiran premature karena pengaruh sperma yang masuk dalam rahim. Tapi Bunda, ternyata mitos ini hampir mendekati benar, lho!
Berkaitan dengan hal tersebut, thefamilygroove.com menjelaskan bahwa, ya, cairan semen dapat merangsang terjadinya kelahiran bayi secara prematur. Pada tahapan trimester terakhir kehamilan Bunda, Anda memang harus menghindari masuknya cairan semen ke dalam rahim Anda.
Wah, padahal, katanya seks semasa hamil tetap aman?
Advertisement
Memang, selama kandungan berada dalam kondisi sehat, seks melibatkan ‘intercourse’ pun tidak akan melukai bayi. Namun, masih dalam laman yang sama, penelitian menunjukkan bahwa suatu kandungan biokimia dalam semen yang bernama ‘prostglandin’ bisa menipiskan lapisan rahim Anda, atau membuat bukaannya menjadi lebih matang. Sehingga, kandungan ini bisa menimbulkan reaksi sensitif pada mulut rahim dan memicu terjadinya kelahiran prematur. Selain itu, protein yang terkandung dalam cairan semen suami juga tidak mempunyai manfaat apa-apa bagi calon si Kecil.
Namun, ini tidak membuat Anda dan suami harus berpuasa seks selama sembilan bulan penuh lho, Bunda! Sekali lagi, selama kandungan Anda dinyatakan sehat, Anda masih bisa berhubungan intim dengan gaya apapun yang membuat Anda nyaman. Jangan pusingkan masalah cairan semen, karena toh Bunda dan pasangan masih bisa mengakalinya dengan menggunakan kondom atau ‘coitus interuptus’, bukan? Dan seperti biasa, selalu konsultasikan kebimbangan Bunda pada dokter kandungan, ya!
Oleh: Adienda Dewi S.
(vem/rsk)