Bagaimana agama Islam memandang seks?
Dalam agama Islam, seks dianggap sebagai bagian dari identitas. Apa yang menjadikan manusia sebagai manusia normal adalah salah satunya, seks. Apa yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah adalah naluri manusia untuk mengontrol tingkah lakunya.
Hal ini berlaku juga dalam urusan seks; aktivitas seksual dapat membuat manusia menghasilka keturunan dan mempertahankan ras manusia, namun kapasitas manusia sebagai makhluk berakal membuat manusia memiliki self-control pada kegiatan yang satu ini.
Advertisement
Seperti dikutip dari laman godlas.myweb.uga.edu, dalam urusan hubungan seksual, yang membedakan manusia dengan hewan adalah bahwa manusia melakukan aktivitas seksual dengan dibumbui rasa cinta kepada pasangan. Hal ini jauh berbeda dengan hewan yang melakukan aktivitas seksual hanya untuk kepentingan mempertahankan keturunan dan reproduksi.
Membicarakan masalah seks tidak jauh-jauh dari pernikahan. Ya, dalam agama islam hubungan seksual hanya dilakukan oleh dua anak manusia yang telah menikah, yaitu suami dan istri. Dalam konteks hubungan seks dalam pernikahan ini, kegiatan bercinta memegang peranan yang penting.
Muslim diperintahkan untuk memiliki dan membesarkan anak-anak. Suami dan istri yang telah memiliki anak diperintahkan untuk merawat, mengasuh, dan mempersiapkan anak-anak mereka menuju masa dewasa.
Dengan adanya perintah ini, maka hubungan seksual antara suami dan istri untuk melanjutkan keturunan dipandang sebagai salah satu hal yang krusial sebagai bagian dari aktivitas dalam rumah tangga.
Oleh: Pravianti Ayu Mirantiraras
(vem/rsk)