Saat memulai biduk rumah tangga, haram rasanya membicarakan kemandulan. Semua dimulai dengan bayangan-bayangan yang indah tentang membangun keluarga. Tetapi setelah setahun dua tahun belum berhasil hamil juga, barulah pasangan mulai bertanya-tanya dengan kesuburan mereka.
Sayangnya di Indonesia dan di banyak tempat di seluruh dunia, ketidak suburan selalu diasosiasikan dengan wanita. Padahal belum tentu benar. Menurut menshealth.com, masalah kemandulan berbanding sama jumlahnya antara pria dan wanita.
Setiap pasangan yang bermasalah dengan ketidak suburan hendaknya mulai berkonsultasi dengan ahli kesehatan. Lalu, kapankah waktu yang tepat bagi setiap pasangan untuk mulai meminta bantuan dokter?
Advertisement
Jika anda telah menikah dan melakukan hubungan suami istri selama satu tahun tanpa pengaman dan belum juga hamil, sebaiknya anda mulai memeriksakan diri bersama pasangan. Tetapi bila istri telah berusia lebih dari 35 tahun dan selama 6 bulan masih belum hamil, sebaiknya bergerak lebih cepat untuk menghubungi dokter.
Wanita memang cenderung lebih terbuka saat berkonsultasi dengan dokter. Jadi ladies, jika merasa sedang bermasalah dengan ketidaksuburan, berilah pengertian kepada suami untuk melakukan hal yang sama. Kejujuran saat berkonsultasi dengan dokter akan memberi data yang tepat untuk tindakan perawatan selanjutnya.
Masalah kemandulan seringkali berpotensi menyebabkan masalah lain dalam rumah tangga. Beberapa pasangan yang bermasalah dengan kesuburan sering dilaporkan bergumul dengan perasaan bersalah, saling menyalahkan, depresi, hingga turunnya hasrat bercinta.
Oleh sebab itu Ladies, setiap pasangan yang akan menjalankan tindakan perawatan kesuburan disarankan untuk menjalin komunikasi yang baik di antara pasangan dan dengan dokter. Suasana yang kondusif ini diharapkan akan membantu kesuksesan progam kesuburan.
Oleh: Ayu Liskinasih
(vem/rsk)