Tidak semua alat kontrasepsi cocok untuk digunakan di berbagai situasi. Cocok atau tidaknya penggunaan alat kontrasepsi sebenarnya bergantung pada kesehatan wanita secara menyeluruh, usia, frekuensi aktivitas seksual, dan riwayat penyakit yang diderita.
Menurut nichd.nih.gov, berikut beberapa jenis metode dari alat kontrasepsi yang bisa dipilih pasangan suami istri:
1. Metode Barrier
Metode ini dirancang untuk mencegah masuknya sperma ke rahim. Janis alat kontrasepsi yang menggunakan metode ini meliputi:
- Kondom Pria (selubung tipis yang menutupi penis untuk mencegah sperma memasuki rahim)
- Kondom Wanita (Berbentuk tipis seperti kantung plastic fleksibel)
- Diafragma (seperti cangkir fleksibel terbuat dari karet lateks yang lembut yang dimasukkan ke dalam vagina wanita sebelum berhubungan intim)
Advertisement
2. Metode Hormonal
Metode hormonal merupakan alat kontrasepsi yang menggunakan hormone untuk mengatur atau menghentikan ovulasi guna mencegah kehamilan. Hormon ini dapat dimasukan ke dalam tubuh dengan berbagai cara, bisa menggunakan pil, suntikan, patch kulit atau gel transdermal.
3. Metode Intrauterine
Intrauterine Device (IUD) atau yang akrab dengan sebutan spiral merupakan sebuah perangkat berbentuk T yang dimasukkan sedalam rahim untuk mencegah kehamilan. IUD ini dapat berfugsi selama bertahun-tahun, bahkan hingga 12 tahun. Alat kontrasepsi ini tidak dianjurkan bagi wanita yang memiliki infeksi panggul, atau memiliki masalah rahim selama insersi IUD sebelumnya.
4. Sterilisasi
Sterilisasi asalah bentuk control kelahiran permanen untukmencegah kehamilan. Contoh dari sterilisasi adalah implant sterilisasi, ligasi tuba, dan juga vasektomi. Sterilisasi biasanya dilakukan dengan cara pembedahan.
Oleh: Ratna K. Dewi
(vem/rsk)