Sukses

Parenting

Fakta Di Balik Mitos Berhubungan Intim Saat Hamil

Bunda, mitos kehamilan merupakan sesuatu yang sangat umum berkembang di masyarakat. Maka tak heran jika saat Anda sedang hamil, biasanya akan banyak mendapat nasehat-nasehat dari keluarga, kerabat, teman dan juga orang-orang sekeliling Anda, tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat hamil.

Walaupun tak jarang maksud dari mereka baik, tetapi tidak semua dari pantangan yang diberitahukan kepada Anda itu benar secara medis. Kebanyakan hanya berdasarkan mitos dan belum tentu kebenarannya. Berbicara tentang mitos, ada salah satu suku yang menyebarkan mitos tertentu saat salah satu warganya hamil, dan larangan tersebut ternyata terbukti kebenarannya secara medis.

Negara Kenya adalah salah satu negara yang berada di benua Afrika. Situs healthland.time.com menjelaskan bahwa ada salah satu mitos di suku Akmbha yang dipercaya dan terbukti kebenarannya ialah saat ada wanita hamil, mereka dilarang melakukan hubungan intim. Konon kata suku Akambha, beruhubungan intim dapat menyebabkan bayi terlahir cacat.

Pada kenyataannya, pola pikir suku Akmbha memang terbukti kebenarannya. Selain suku Akmbha, banyak suku-suku di Negara Kenya yang beranggapan bahwa berhubungan intim akan membuat si bayi memiliki otak yang cerdas. Selain suku Akmbha, banyak suku lainnya berpikir bahwa sperma banyak mengandung zat penyubur bayi, sehingga membuat bayi tumbuh sehat dan memiliki otak yang cerdas.

Padahal jika ditelusur secara medis, kesehatan janin selama berada dalam rahim sama sekali tidak ada kaitannya dengan jumlah sperma dan frekuensi kecerdasaan si bayi. Selain itu, hubungan intim juga meningkatkan kontraksi otot-otot rahim sehingga janin malah semakin berpeluang mengalami keguguran atau bayi lahir secara prematur, disamping itu si Ibu juga beresiko mengalami pendarahan.

Oleh: Ismaya Indri Astuti

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading