Sukses

Parenting

Meminimalisir Reaksi Buruk Terhadap Vaksin

Berdasarkan lansiran artikel dari laman babycenter.com, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk melindungi bayi Anda dari dampak buruk yang ditimbulkan oleh suatu vaksin. Pertama, ketika mereka memperoleh suntikan, pastikan bayi Anda memang sedang dalam kondisi sehat. Banyak ahli yang tidak merekomendasikan bayi yang sedang demam atau penyakit lain yang lebih parah dari sekedar pilek untuk memperoleh suntikan vaksin.

Selain itu, jika bayi Anda memang memiliki alergi, mungkin dia perlu menghindari bebebrapa jenis vaksin. Alergi terhadap susu sapi atau kacang bukanlah alergi yang patut dikhawatirkan ketika bayi Anda divaksinasi. Namun, jika bayi Anda alergi terhadap gelatin, mungkin mereka perlu menghindari suntikan vaksin MMR (vaksin untuk campak, beguk dan rubela) dan vaksin untuk cacar air yang memang terbuat dari gelatin. Bayi yang alergi terhadap ragi sebaiknya juga tidak mendapat suntikan vaksin untuk hepatitis B yang mengandung ragi.

Informasikan pada dokter jika bayi Anda pernah menunjukka reaksi alergi terhadap suatu antibiotik. Beberapa vaksin terbuat dari antibiotik streptomycin, neomycin, dan polymyxin B. Jika bayi Anda alergi pinicillin, kemungkinan tidak akan muncul masalah. Informasikan pula jika bayi Anda memiliki alergi terhadap telur.

Jika alergi bayi Anda cukup parah, kemungkinan dokter tidak akan memberikan suntikan vaksin flu yang terbuat dari protein telur. Selain itu, bicarakan pula apakah bayi Anda yang alergi terhadap telur dapat memperoleh suntikan MMR. Sebagai tambahan, informasikan pula jika bayi Anda menunjukkan tanda-tanda alergi pada vaksin yang penah diberikan sebelumnya.

Oleh: Ratih Kristianasari

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading