Sukses

Parenting

Anak Antisosial

Menurut everydaylife.globalpost.com, antisosial merupakan perilaku yang mengganggu masyarakat. Perilaku antisosial dapat mencakup perilaku agresif yang dapat menyebabkan kerugian kepada orang lain, melanggar hak-hak dasar orang lain, atau melanggar norma budaya. Hal ini termasuk berbohong dan pencurian.

Antisosial dapat ditunjukkan melalui beberapa berilaku, dimulai dari ketidakpatuhan. Anti sosial yang lebih ekstrim disebut exhibit, perilaku yang mungkin berhubungan dengan pelanggaran hukum.

Dibandingkan anak normal, anak antisosial tidak memiliki kecemasan atau ketakutan terhadap hukuman. Ketidaktakutan terhadap hukuman ini dapat menghambat perkembangan nurani dan moral anak, serta membuat anak merasa bebas untuk melakukan kekerasan dalam menyelesaikan konflik dengan orang lain. Selain itu, anak antisosial cenderung menderita depresi dan tidak bahagia.

Karakteristik yang paling menonjol dari anak antisosial adalah ketdakmampuan untuk belajar di lingkungan sosial dan budaya, serta di lingkungan akademik. Ketidakmampuan ini tidak dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan, intelektual yang rendah, atau ketidakmampuan belajar.

Anak antisosial biasanya memiliki gaya belajar yang lebih menerima penghargaan daripada tindakan disipliner. Bahkan, anak antisosial akan terus terlibat dalam perilaku maladaptif meskipun ada ancaman hukuman dan akan menjadi lebih agresif.

Karena antisosial tidak dapat belajar berperilaku yang sesuai dengan konteks sosial dan budaya, maka mereka cenderung menunjukkan perilaku yang kurang pantas, seperti sering marah, bossy, berkata dan berbuat kasar, cemburu yang berlebihan, kurang ajar, dan selalu mencari perhatian. Karena itu, anak antisosial akan sering melanggar norma.

Oleh: Handayani Rahayuningsih

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading