Vaksin polio melindungi bayi dari penyakit polio, penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang menginfeksi sistem syaraf. Sebelum vaksin polio ditemukan pada tahun 1954, di Amerika Serikat saja ada 20.000 kasus polio pertahun dan 1.000 diantaranya meninggal dunia, seperti yang dilansir babycenter.com.
Vaksin polio dipercaya dapat menghilangkan penyakit polio secara global dalam satu dekade. Meskipun demikian, vaksin polio telah ditemukan, di Asia dan Afrika masih saja terjadi wabah polio.
95% persen orang yang terinfeksi polio tidak menunjukkan gejala khusus, hanya menunjukkan gejala ringan seperti sakit tenggorokan, demam, sakit perut, atau mual, termasuk sakit kepala, leher, punggung, dan kaki yang menjadi kaku. Kurang dari 1% pengidap polio menjadi lumpuh.
Advertisement
Empat dosis vaksin polio semuanya diberikan dengan cara disuntikkan. Terkadang, vaksin ini diberikan bersamaan dengan vaksin DTaP, hepatitis B, atau vaksin Hib. Keempat dosis ini direkomendasikan diberikan pada anak usia 2 bulan, 4 bulan, antara 6 sampai 18 bulan, dan usia antara 4 dan 6 tahun.
Dulu, sampai dengan tahun 2000, dosis ketiga dan keempat dari vaksin polio dibuat dari virus hidup, versi lemah dari penyakit ini, dan menjadi vaksin polio oral. Vaksin ini dianggap lebih efektif.
Tetapi, vaksin ini mempunyai efek yang meskipun jarang, tetapi sangat berbahaya, 2.4 juta orang yang menerima vaksin ini terinfeksi polio. Karena resiko yang terlalu besar, vaksin ini kemudian dihapus.
Handayani Rahayuningsih
(vem/ova)