Sukses

Parenting

Mitos Tentang Konsumsi Telur Untuk Bayi

‘Katanya sih nggak boleh makan yang itu’. Ada saja bahan pembicaraan dari mulut ke mulut yang memberikan informasi seputar telur apa atau bagian telur mana yang boleh dan tidak boleh dimakan oleh bayi.

Lalu, yang benar yang bagaimana ya? Penasaran kan Bu? Simak saja ulasan dari parenting.com tentang mitos tersebut.

Mitos: Bayi sebaiknya hanya makan kuning telur saja

Putih telur dikenal sebagai bagian yang bisa membuat alergi, oleh karena itu banyak orang-orang yang menyarankan agar ibu hanya menyajikan kuning telurnya saja. Tapi belum ada bukti yang cukup bahwa menghindari memberikan ‘pemicu alergi’ tersebut bisa mencegah perkembangan alergi pada bayi.

American Academy of Pediatrics juga menyatakan bahwa melakukan hal tersebut tidak akan menghasilkan apa-apa, walaupun ada salah satu anggota keluarga yang memiliki riwayat alergi.

Jadi intinya, tidak perlu lagi deh memisah-misahkan telur. Berikan saja campuran putih dan kuning telur selama bayi Anda tidak menunjukkan adanya tanda-tanda alergi.

Mitos: Bayi sebaiknya hanya makan beberapa butir telur saja setiap minggunya karena telur mengandung kadar kolesterol yang tinggi

Faktanya, bayi itu membutuhkan lebih banyak lemak dan kolesterol daripada orang dewasa untuk perkembangan otak dan organ-organ tubuhnya. Jadi, walaupun mengkonsumsi telur setiap hari juga masih tidak apa-apa kok.

Kuning telur saja sudah mengandung setengah protein pada telur, 13 nutrisi utama termasuk kolin, folat dan vitamin D.

Mitos: Telur yang diwarnai atau telur hias tidak bagus untuk bayi

Yang ini bukan mitos lagi, tapi memang benar kalau telur hias sebaiknya hanya untuk dekorasi saja.

Oleh: Agit Diyanita

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading