Faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan dalam program bayi tabung tentu saja usia ibu, durasi infertilitas dan subfertilitas, dan faktor lain yang mencerminkan fungsi ovarium, seperti yang dijelaskan pada en.wikipedia.org. Usia wanita saat menjalani program bayi tabung sebaiknya 23 - 39 tahun agar kemungkinan keberhasilannya tinggi.
Sebuah studi di Swedia menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara stres psikologis dengan keberhasilan program bayi tabung. Mungkin stres tidak berpengaruh terhadap hasil akhir program bayi tabung, tetapi bisa saja program ini mengakibatkan stres dan depresi.
Konsekuensi keuangan akibat program bayi tabung dapat menjadi kecemasan tersendiri. Namun, pengalaman akan infertilitas, ketidaksuburan, dapat menyebabkan stres yang ekstrim menyebabkan depresi.
Advertisement
Dari segi hormonal, ada beberapa hal yang mempengaruhi hasil akhir program bayi tabung, diantaranya: kadar hormon anti- Mullerian (semakin tinggi kadanya, semakin tinggi tingat keberhasilan kehamilan) dan kualitas sperma.
Sedangkan faktor lain yang dapat berpengaruh yaitu:
• Merokok; dapat mengurangi kemungkinan hidupsebesar 34% dan keguguran sebesar 30%
• Obesitas; beresiko lebih tinggi mengalami keguguran dibanding dengan diabetes dan hipertensi, juga beresiko mengakibatkan kelainan bawaan pada janin
• Alkohol dan kafein; kadar rendah alkohol dan kafein dalam tubuh dapat meningkatkan keberhasilan program ini
• Jumlah embrio; semakin banyak embrio yang ditransfer, semakin besar juga kemungkinan berhasil, tetapi perlu diperhatikan kemungkinan adanya multiple kelahiran
• Kualitas embrio; semakin sehat embrio, semakin tinggi kemungkinan keberhasilannya
Oleh: Handayani Rahayuningsih
(vem/rsk)