Ketika usia kandungan Bunda menginjak bulan ke-4, janin dalam kandungan akan mulai menelan air ketuban dan mengeluarkannya kembali dalam bentuk urin. Proses ini dapat membentuk siklus yang mampu mengatur volume air ketuban dalam rahim Bunda. Jadi, janin memainkan peran penting untuk menjaga volume air ketuban tetap normal.
Menurut babycenter.com, secara normal, volume air ketuban akan mencapai puncaknya di usia kandungan 34-36 minggu, yaitu berkisar 800-1000 ml. Volume tersebut akan menurun secara berkala sampai pada proses melahirkan. Jika volume air ketuban Bunda melebihi jumlah normal, dapat dikatakan Bunda mengalami polyhydramnios atau kelebihan air ketuban.
Polyhydramnios dapat terjadi pada 1 dari 100 kehamilan atau sekitar 1%. Jika kandungan anda berkembang dengan sangat cepat, dokter mungkin akan mensuspek anda mengalami kelainan ini. Selain itu, gejala-gejala yang biasa ditimbulkan dari polyhydramnois ini adalah nyeri perut yang tidak biasa, nyeri pada punggung yang semakin meningkat, kesulitan bernafas, dan juga membengkaknya kaki.
Advertisement
Polyhydramnios akan berakibat fatal bagi keselamatan ibu dan bayi yang dikandungnya jika tidak segera ditangani. Biasanya dokter akan langsung mengirim anda untuk melakakukan ultrasound. Sonographer akan memeriksa ukuran kantung air ketuban anda.
Ukuran kantung air ketuban normal adalah sekitar 5-25 cm. Kantung air ketuban yang melebehi ukuran tersebut dapat dikategorikan tidak normal atau mengalami polyhidramnois. Sampai saat ini para ahli masi belum bisa menjelaskan secara pasti penyebab dari melebihnya air ketuban dalam rahim.
Oleh: Ratna Komala Dewi
(vem/rsk)