Bunda, tahukah Anda? bahwa imunisasi hanya memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit tertentu saja. Pada dasarnya imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit.
Dijelaskan pada situs babycenter.com, melakukan imunisasi merupakan cara terbaik untuk melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit. Namun, tahukah Bunda bahwa imunisasi juga mengakibatkan efek samping. Hal tersebut merupakan tanda baik yang membuktikan vaksin betul-betul bekerja secara tepat. Efek samping yang biasa terjadi diantaranya:
1. Imunisasi BCG: mencegah penyakit Tuberkulosis.
Advertisement
Efeknya pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan. Setelah 2–3 minggu kemudian pembengkakan menjadi abses kecil dan kemudian menjadi luka dengan garis tengah 10 mm. Luka akan sembuh sendiri dengan meninggalkan luka parut kecil.
2. Imunisasi DPT: mencegah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus dan Hepatitis B.
Efeknya bayi menderita panas pada sore hari setelah imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari. Sebagian besar merasa nyeri, sakit, merah atau bengkak di tempat suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus, dan akan sembuh sendiri.
3. Polio: memberikan kekebalan terhdap penyaki polio.
Jarang timbuk efek samping.
4. Campak: mencegah penyakit campak.
Efeknya anak mungkin panas, kadang disertai kemerahan 4–10 hari sesudah penyuntikan.
5. Hepatitis B: mencegah penyakit Hepatitis B yang ditularkan dari ibu ke bayi saat persalinan.
Efeknya belum pernah dilaporkan adanya efek samping.
Efek yang ditimbulkan setelah melakukan imunisasi memang sedikit memberikan rasa sakit pada bayi, akan tetapi besar manfaat yang dapat diperoleh. Jadi segeralah imunisasikan bayi Anda.
Oleh: Ismaya Indri Astuti
(vem/tyn)