Sesuatu yang berada di luar batas normal akan menimbulkan resiko. Begitu juga dengan kadar air ketuban yang terlalu tinggi atau disebut polihidramnion, meskipun kebanyakan kasus merupakan kasus ringan. Berikut beberapa efek yang timbul karena polihidramnion yang bisa dialami ibu dan bayi menurut americanpregnancy.org:
1. Cacat bawaan
Semakin tinggi kadar air ketuban, semakin tinggi pula resiko terjadi cacat bawaan pada bayi. cacat bawaan ini bisa berupa penyumbatan saluran usus dan kelainan pada syaraf.
Advertisement
2. Air ketuban pecah terlalu dini
Bila kadar air ketuban terlalu tinggi sehingga akan mendorong terjadinya pecah ketuban dini, seperti pada bila waktu kelahiran sudah tiba.
3. Kelahiran prematur; bila ibu tidak sadar telah mengalami pecah ketuban dan dibiarkan, bayi harus segera dilahirkan, dan bila umur bayi belum cukup, bayi akan lahir prematur.
4. Gangguan pertumbuhan bayi
Polihidramnion dapat mengakibatkan struktur tulang bayi tidak normal.
5. Lahir mati
Polihidramnion dapat menyebabkan lahir mati, terjadi pada 4 dari 1000 kelahiran.
6. Persalinan sesar
Persalinan sesar perlu dilakukan untuk menyelamatkan bayi ketika air ketuban sudah pecah tetapi bayi belum siap lahir. Pecahnya air ketuban ini terjadi karena efek polihidramnion.
7. Pendarahan setelah kelahiran
Tentu saja pendarahan pasca melahirkan tidak dapat dihindari bila air ketuban sudah pecah terlebih dahulu sebelum bayi siap lahir. Sedikit banyak, air ketuban juga berperan dalam proses kelahiran
Oleh: Handayani Rahayuningsih
(vem/tyn)