Presentase anak penderita asma di Amerika Serikat semakin meningkat hingga 5.8 juta jiwa, menurut sebuah survei oleh Children and Asthma in America. Pengetahuan yang minin akan penyebab, gejala, dan penanganan akan penyakit yang menyerang sistem pernafasan ini semakin memperparah kondisi anak penderita asma.
Asma sering berbarengan dengan alergi. Saat terjadi ekspos antara alergen dan saluran pernafasan penderita, maka tubuh akan bereksi berupa pembengkakan pada asluran pernafasan dan otot di sekitarnya yang membuat bernafas menjadi sulit.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di European Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan bahwa anak yang mengonsumsi ekstra magnesium selama dua bulan lebih jarang mengalami asma yang mengancam serta lebih sedikit membutuhkan pertolongan darurat saat terserang asma akut.
Mengapa bisa begitu? Kandungan mineral magnesium mempunyai kemampuan melonggarkan ketegangan otot. Penderita asma yang mengonsumsi lebih sedikit magnesium mengalami airway hyperreactivity atau reaksi tubuh yang berlebihan terhadap alergen penyebab asma.
Advertisement
Tim peneliti dari Brazil mencoba mengumpulkan 37 anak-anak. Selama dua bulan, mereka diberi 300 mg magnesium dalam bentuk pil. Hasilnya adalah serangan asma mereka lebih dapat dikontrol dan mereka hanya menggunakan inhaler pada kondisi tertentu saja. Magnesium juga meningkatkan keseluruhan kerja paru-paru dan menekan airway hyperreactivity, begitu yang disebutkan oleh situs bastyrcenter.org.
Peneliti menganjurkan bahwa anak-anak dapat lebih menekan serangan asma saat menggunakan ekstra magnesium yang dikombinasikan dengan pengobatan asma jangka panjang lainnya.
Oleh: Zurriat Nyndia
(vem/tyn)