Mengonsumsi humberger ternyata mampu meningkatkan risiko terserang asma. Fenomena semacam ini lebih sering ditemukan pada Negara maju ketimbang di Negara berkembang.
Penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Thorax menunjukkan adanya korelasi kuat antara konsumsi humberger dengan risiko terserang asma. Seperti dilansir oleh naturalnews.com bahwa anak-anak yang mengkonsumsi burgersebanyak tiga buah atau lebih setiap minggunya berisiko untuk terserang asma.
Meski begitu, ilmuwan sebagai subjek dalam penelitian ini sama sekali tidak meyebutkan bahwa burger adalah penyebab dari asma. Menurutnya masih ada factor lain yang bias menyebabkan terjadinya asma pada anak.
Advertisement
Salah satu factor yang jelas menjadi factor asma adalah obesitas yang sangat dekat kaitannya dengan gaya hidup dan pola makan. Meski begitu, kondungan lemak yang tinggi di dalam burger sendiri tentunya juga bisa meningkatkan terjadinya risiko obesitas.
Selain meneliti anak-anak di Negara maju yang mengkonsumsi humberger, ilmuwan ini juga membandingkan dengan anak-anak yang berada di Negara berkembang. Menurutnya, anak-anak di Negara berkembang lebih memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan degan mereka yang berada di Negara maju.
Pasalnya, konsumsi sayur dan buah yang tinggi membuat mereka memiliki risiko asma yang cukup kecil. Kandungan antioksidan dan Vitamin C diyakini mampu menangkal radikal bebas yang mampu memberikan masalah pada saluran pernapasan.
Untuk itu, sebagai orang tua, hendaknya mengontrol menu makan anak guna meminimalisir terjadinya serangan asma yang hingga saat ini sama sekali belum bisa disembuhkan.
Oleh: Wahyu Wienanda
(vem/rsk)