Gegar atau benturan dikepala yang berulang ternyata memiliki dampak yang cukup buruk terhadap kesehatan anak. Pasalnya, gegar yang berulang akan membuat anak mengalami proses penyembuhan semakin lama, menurut penelitian yang berjudul Time Interval Between Concussions and Symptom Duration.
Seperti dilansir oleh healtychildren.org bahwa penyembuhan terhadap gegar yang terjadi pada anak berkaitan erat dengan kasus yang terjadi sebelumnya. Dari penelitin yang dilakukan terhadap 280 pasien yang berusia 11 hingga 23 ternyata ditemukan bukti semacam itu.
Anak yang pernah mengalami gegar sebanyak dua kali maupun lebih akan mengalami proses penyembuhan yang lebih lama ketimbang mereka yang sama sekali belum pernah mengalami gegar. Selain jumlah insiden yang terjadi, selang waktu terjadinya gegar atau benturan di kepala juga memengaruhi proses penyembuhan pada anak. Hal ini bisa terlihat dari lebih lamanya porses penyembuhan yang memakan waktu hingga tiga kali lipat lebih lama pada mereka yang mengalami gegar berikutnya dalam selang waktu kurang dari dua tahun.
Advertisement
Selain dua faktor tersebut, usia ternyata juga menjadi faktor lain lamanya proses penyembuhan. Pasalnya, pasien yang berusia 13 tahun ke atas akan mengalami proses penyembuhan yang loebih lama dibandingkan mereka yang berusia lebih muda.
Hasil dari penemuan ini tentu saja akan memberikan pandangan lain terhadap para dokter terkait penanganan terhadap kasus gegar otak yang dialami oleh pasien. Pasien yang lebih tua maupun mereka yang pernah mengalami gegar diharapkan akan diberikan penganan yang lebih agar proses penyembuhan berjalan lebih cepat.
Oleh: Wahyu Wienanda
(vem/tyn)