Preeclampsia adalah salah satu gangguan kehamilan yang dapat menyerang ibu hamil yang usia kandungannya mencapai 20 minggu. Preeclampsia hanya dapat disembuhkan dengan cara melahirkan si jabang bayi meskipun usia kehamilan belum mencapai 37 minggu.
Preeclampsia yang dipicu oleh kurangnya jumlah aliran darah ke uterus dapat membahayakan si ibu hamil sekaligus bayi yang sedang dikandungnya. Bagi ibu hamil, preeclampsia dapat menyebabkan gangguan fungsi otak, liver, dan ginjal. Sedangnya bagi janin dapat berakibat perkembangan janin yang tidak normal dan kelahiran prematur.
Seperti dikutip dari babycenter.com, sekitar lima persen dari ibu hamil beresiko terkena preeclampsia. Karena akibat dari preeclampsia sangat membahayakan bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya, ibu hamil perlu mewaspadai tanda-tanda preeclampsia.
Advertisement
Salah satu gejala awal preeclampsia yang paling mudah dideteksi adalah pertambahan berat badan yang signifikan, yaitu sekitar 2-3 kilogram dalam waktu kurang dari satu minggu. Hal ini disebabkan oleh penimbunan air di dalam tubuh yang berlebihan sehingga berat badan ibu hamil bertambah dengan cepat.
Namun hal ini tidak berarti bahwa semua ibu hamil yang berat badannya naik dengan cepat terkena preeclampsia. Berikut ini adalah beberapa gejala preeclampsia yang perlu diketahui oleh para ibu hamil:
1. Wajah, sekitar mata, dan kaki membengkak secara tiba-tiba
2. Pusing yang terus menerus
3. Gangguan penglihatan seperti penglihatan kabur dan sensitivitas yang tinggi terhadap cahaya
4. Nyeri pada perut bagian atas
5. Mual dan muntah yang berkepanjangan
Nah, bila ladies adalah ibu hamil dan merasakan salah satu atau lebih dari tanda-tanda tersebut di atas, segera periksakan diri anda ke dokter atau bidan untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Oleh: Pravianti Ayu Mirantiraras
(vem/sfg)