Seiring dengan berjalannya waktu, alat komunikasi dan informasi yang ada pun semakin canggih. Beragam gadget terbaru dengan berbagai fitur menarik juga telah tersedia di pasaran. Dengan adanya gadget ini, untuk memberikan hiburan ke buah hati pun bisa didapatkan dengan mudah lewat gadget. Namun tahukah mom, terlalu sering memberi gadget pada buah hati bisa membuatnya kecanduan.
Melansir dari laman klikdokter.com, memang penggunaan gadget tidak terlalu buruk. Hanya saja, jika penggunaan ini berlebihan, ini bisa membahayakan kesehatan buah hati khususnya kesehatan matanya. Penggunaan gadget secara berlebihan juga bisa membuat tumbuh kembang buah hati terganggu.
Agar buah hati bisa menghentikan kecanduannya akan gadget, ada beberapa hal yang perlu dilakukan mom. Hal tersebut antara lain adalah membatasi waktu buah hati bermain gadget, ajak buah hati menyibukkan diri di dalam maupun luar rumah, berikan contoh yang baik dan tahu waktu kapan sebaiknya menggunakan gadget dan kapan untuk melakukan aktivitas lain, beri dorongan pada buah hati bahwa sebaiknya ia lebih banyak bersosialisasi dengan teman-temannya atau lingkungan dan berikan reward kepada anak saat ia mendengar juga mematuhi nasehat orang tua.
Orang tua juga penting menyembunyikan gadget dari jangkauan buah hati. Saat buah hati butuh hiburan yang menarik, jangan membiasakan diri memberikan hiburan lewat gadget. Meski cukup sepele, hal inilah yang memicu buah hati kecanduan gadget.
Jika dengan berbagai cara mom tidak bisa menghentikan kecanduan buah hati terhadap gadget, cobalah untuk meminta bantuan ke psikolog atau psikiater. Jelaskan bahaya gadget pada tumbuh kembang anak jika ia terus menerus bermain gadget. Berikan penjelasan ini dengan sabar, pelan namun terus menerus.
- Tak Ingin Kecanduan Gadget, Ashanty Biarkan Arsy Corat-Coret Tembok
- Moms, Yuk Batasi Penggunaan Internet Anak di Rumah dengan Cara Ini!
- Agar Tak Kecanduan Gadget, Begini Cara Melanie Ricardo Didik Anaknya
- Ternyata Membiarkan Anak Bermain Bisa Mempengaruhi Kesehatan Psikologisnya
- Apakah Bisa Otak Punya Cara Kerja yang Canggih Seperti GPS?