Stres, cemas, khawatir dan gelisah bisa dialami oleh siapa saja. Tak terkecuali oleh ibu hamil. Ketika dilanda stres, tubuh akan mengalami penurunan kesehatan. Ini juga bisa membuat hormon dalam tubuh mengalami perubahan bahkan tidak lagi bisa bekerja dengan baik. Karena stres, denyut nadi pun tidak jarang akan berdetak lebih cepat dari biasanya.
Melansir dari laman theguardian.com, stres selama kehamilan sangat berbahaya buat kesehatan. Baik untuk kesehatan ibu maupun janin di dalam kandungan. Para ahli percaya jika stres bisa mempengaruhi tumbuh kembang janin di dalam kandungan.
Stres yang berlebihan juga berisiko membuat janin lahir prematur, bayi memiliki tubuh kecil, bayi rentan terserang penyakit saat lahir dan memiliki perkembangan otak yang kurang baik. Dari beberapa penelitian yang dilakukan para ahli, stres yang dialami ibu hamil bisa mempengaruhi plasenta dalam kandungan.
Stres yang dialami ibu hamil di kehamilan trimester pertama akan meningkatkan produksi hormon pelepas kortikotropin (CRH). Hormon ini yang bermanfaat mengatur durasi kehamilan. Saat stres dan hormon kortikotripin meningkat, otomatis ini akan meningkatkan durasi kehamilan. Akibatnya, ibu hamil bisa mengalami risiko kelahiran prematur lebih besar atau tinggi.
Mengingat begitu bahayanya stres bagi ibu hamil, pastikan agar mengelola stres dengan baik saat hamil. Jika ada masalah apapun itu, selesaikan dengan kepala dingin, hati sabar dan bicarakan dengan baik-baik bersama pasangan. Jaga pola hidup dan makan selama hamil. Miliki istirahat dan olahraga cukup agar semuanya senantiasa baik-baik saja.
- Bahaya Tersembunyi Jika Wanita Hamil Mewarnai Rambut
- Nafsu Makan Hilang Saat Hamil Muda, Apa Penyebabnya?
- Flu Pada Ibu Hamil, Bagaimana Pengobatan dan Pencegahannya?
- Sering Mual Saat Hamil Tanda Bahwa Bayimu Laki-Laki, Benarkah?
- Alasan Ibu Hamil Harus Cukup Tidur dan Tidur Nyenyak Malam Hari
(vem/mim)