Pecahnya ketuban merupakan salah satu tanda kelahiran. Tetapi pada beberapa kasus, pecahnya ketuban terjadi lebih dini saat kehamilan belum matang dan belum saatnya.
Dilansir dari WebMD, tiga persen wanita mengalami pecah ketubahn sebelum kehamilan mencapai minggu ke-37. Ketuban pecah dini bisa dikarenakan berbagai faktor, bisa dibaca di sini: 6 Hal Yang Menyebabkan Ketuban Pecah Saat Kehamilan.
Akibat ketuban pecah dini, bisa berdampak pada berbagai komplikasi, seperti yang dilansir dari Alodokter:
Advertisement
- Kuman masuk ke dalam kantung ketuban sehingga menyebabkan infeksi rahim. Gejalanya adalah suhu tubuh naik, vagina berbau, keputihan yang tidak biasa, denyut nadi cepat, nyeri perut bagian bawah. Akibatnya, bayi mengalami sepsis yang berbahaya.
- Bayi lahir prematur
- Kemungkinan terjadi retensi plasenta atau kondisi di mana plasenta tertinggal di rahim. Hal ini mengakibatkan pendarahan postparum.
- Berkurangnya jumlah cairan ketuban yang mengakibatkan tali pusat terjepit di antara dinding rahim dengan janin. Janin akan mengalami cedera otak hingga kematian.
Jika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 23 minggu maka kecil kemungkinan janin bertahan hidup. Kalau pun janin bertahan hidup, bisa mengakibatkan janin mengalami cacat fisik dan mental.
Jika Mom merasakan adanya tanda-tanda ketuban pecah sebelum waktunya, segeralah pergi ke rumah sakit agar mendapatkan penanangan yang tepat dari dokter.
(vem/wnd)