Sukses

Parenting

Ibu Hamil Alami Pembengkakan, Hati-hati Preeklampsia!

Saat hamil, seluruh hormon dalam tubuh ibu akan berubah. Hal ini bisa memicu berbagai kondisi yang membahayakan ibu atau pun janinnya jika tidak diwaspadai. Salah satunya kondisi membahayakan yang banyak dialami ibu hamil adalah preeklampsia.

Dilansir dari Hello Sehat, preeklampsia adalah kondisi yang terjadi pada kehamilan yang memasuki usia ke-20, ditandai dengan tingginya tekanan darah tinggi walaupun ibu hamil tersebut tidak memiliki riwayat hipertensi.

Penyebab preeklampsia

Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan dengan gejala pembengkakan kaki dan tangan. Hal ini terjadi akibat gangguan pada plasenta yang membuat aliran darah ke bayi maupun ibu tidak lancar. Plasenta yang tidak mendapatkan darah serta oksigen cukup akan mengganggu pembuluh dan tekanan darah ibu.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, preeklampsia mengakibatkan bengkak pada tubuh ibu. Pembengkakan timbul karena adanya gangguan pada ginjal ibu akibat tekanan darah meningkat. Kondisi ini disebut proteinuria, yaitu kondisi ginjal yang tak bisa menyaring protein dengan baik.

Gejala preeklampsia

Gejala preeklampsia bisa terlihat secara kasat mata maupun tidak, tetapi pada umumnya gejalanya sebagai berikut:

  • Tekanan darah di atas 140/90
  • Pembengkakak wajah, kaki, tangan dan mata
  • Mual dan muntah
  • Peningkatan berat badan dalam satu-dua hari
  • Nyeri pada perut bagian atas maupun kepala
  • Penglihatan kabur
  • Jarang buang air kecil
  • Setelah dilakukan pemeriksaan urin, didapati adanya protein

Ibu dengan risiko preeklampsia

Preeklampsia bisa terjadi para siapa saja, tetapi terutama dengan ibu hamil yang kondisinya sebagai berikut:

  • Memiliki riwayat kesehatan diabetes, penyakit ginjal, hipertensi, lupus atau sindrom antifofolipid.
  • Hamil di atas usia 35 tahun atau kurang dari 18 tahun
  • Ibu hamil yang obesitas
  • Hamil anak kembar
  • Jeda kehamilan cukup lama dari kehamilan sebelumnya (10 tahun)
  • Pernah mengalami preeklampsia di kehamilan sebelumnya
  • Faktor genetik, gangguan pembuluh darah dan autoimun

Dampak preeklampsia

Melihat begitu vitalnya gangguan ini, sebaiknya jika terlihat tanda-tanda di atas, keluarga segera membawa ibu hamil ke rumah sakit. Pasalnya, preeklampsia sanagt berbahaya, baik terhadap ibu maupun janinnya. Berbagai risiko kesehatan hingga kematian ada di depan mata, misalnya:

  • Bayi lahir dengan berat badan rendah atau prematur, berakibat pada masalah pertumbuhan kognitif dan fisik anak nantinya
  • Stroke
  • Gagal jantung
  • Paru-paru basah
  • Pendarahan hati
  • Pendarahan serius ketika melahirkan
  • Kelahiran mati akibat plasenta tiba-tiba terputus dari ibu dan janin

Demikian penjelasan tentang preeklampsia pada ibu hamil. Semoga informasi ini dapat memberikan wawasan bagi kita semua.

(vem/wnd)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading