Saat hamil, para ibu biasanya mengalami perubahan hormon yang berpotensi pada perubahan kondisi kesehatan secara umum. Salah satu kondisi yang umum dialami ibu hamil terkait hormon dan gula darah tubuh adalah (GD).
Berbeda dengan kondisi diabetes biasanya, GD muncul bukan karena riwayat keturunan. Ibu yang tidak punya riwayat diabetes dalam keluarga pun tetap bisa mengalami GD. Ini dikarenakan meningkatnya hormon pada tubuh ibu. Hormon seperti progesteron, esterogen dan laktogen plasenta yang meningkat akan mempengaruhi kinerja insulin. Akibatnya gula darah pun meningkat.
Faktor penyebab munculnya gestational diabetes (GD)
Advertisement
Selain karena insulin yang bekerja tidak baik, ada beberapa penyebab lain yang memicu ibu hamil alami GD, misalnya karena indeks massa tubuh yang lebih dari angka 30 selama masa kehamilan, kehamilan sebelumnya sudah pernah mengalami GD atau pun makrosomia. Dilansir dari Alodokter, makrosomia merupakan kondisi di mana bayi lahir dengan berat badan 4,5 kg atau lebih. Oleh karena itu jika berat anak Mom di kehamilan sebelumnya 4,5 kg atau lebih, Mom harus lebih waspada.
Akibat GD terhadap ibu dan bayi
GD umumnya muncul pada usia kandungan 28 minggu atau trimester tiga. Akibat dari GD adalah janin yang tumbuh besar di atas rata-rata karena gula darah tinggi diserap oleh janin dan disimpan sebagai lemak. Selain itu, GD juga bisa membuat bayi mengalami kekurangan mineral, gangguan pernafasan sementara, sakit kuning.
Jika tidak terkontrol semasa kehamilan, maka janin bisa saja gugur, lahir prematur dan ibu mengalami preeklampsia. Pada banyak kasus, ibu yang saat hamil mengalami GD akan cenderung terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Demikian Mom, penjelasan umum terkait GD pada ibu hamil. Semasa kehamilan sebaiknya bukan hanya porsi makan yang ditambah, melainkan nutrisinya yang dilengkapi. Semoga sehat selalu untuk Mom dan si kecil ya!
(vem/wnd)