Orangtua tentu tidak bisa mengawasi anak 24 jam sehari, terutama jika disibukkan dengan pekerjaan dan anak sebagian besar waktunya dihabiskan di sekolah. Dengan kondisi seperti ini, orangtua tidak bisa mengabaikan apa saja yang terjadi terhadap anak di sekolah.
Lalu bagaimana caranya mengetahui apakah anak mengalami bullying atau tidak? Dilansir dari Realsimple, Stan Devis penulis Youth Voice Project: Student Insights Into Bullying and Peer mengungkapkan tanda-tanda yang bisa diamati orangtua.
1. Tidak melakukan lagi hobi yang ia sukai
Jika tiba-tiba anak tidak ingin lagi melakukan hobinya dan bahkan menyingkirkan segala hal yang berhubungan dengan hal itu, orangtua patut curiga. Tanya anak apa yang terjadi.
Advertisement
2. Media sosial tidak aktif
Perubahan paling tampak pada anak adalah ketika anak menjadi lebih pendiam dan minder. Hal ini bisa ditunjukkan lewat media sosialnya yang menjadi tidak aktif lagi. Waspada juga jika anak tampak lebih emosional.
3. Sering mengeluh sakit kepala atau perut
Jika anak sering mengeluh sakit, apalagi Moms menemukan ada lebam dan bengkak di beberapa bagian tubuh anak, jangan ragu bertanya padanya.
4. Malas berteman
Anak bisa jadi tidak menyukai teman-teman di sekitarnya. Ia berselisih dengan temannya dan bahkan tak suka ketika Moms membahas tentang teman-temannya.
5. Tak mau pergi sekolah
Hal ini cukup mencurigakan apalagi ketika biasanya ia tidak menunjukkan sikap penolakan seperti ini. Tanya baik-baik, apalagi jika ia menunjukkan sikap ketakutan.
6. Minder dan tak menyukai diri sendiri
Tindkana bullying tentu akan membuat kepercayaan diri anak menurun. Ia merasa tidak diinginkan oleh teman-temannya dan bahkan dihindari dan dijahili. Ini bisa membentuk pemikiran dalam dirinya untuk tidak menyukai dirinya sendiri.
7. Menyakiti orang lain
Dari beberapa kasus, perlakuan kasar bullying yang dialami anak bisa membentuk karakter pembully dalam diri anak. Ia ingin melampiaskan pengalamannya yang tak menyenangkan dengan cara menyakiti orang lain juga.
Mungkin kamu mengira semua baik-baik saja di sekolah, tapi bisa jadi anak mengalami bullying di sekolah tanpa bisa mengatakannya dengan jujur pada orangtua. Diperlukan kedekatan emosional yang dibangun sejak dini antara orangtua dan anak agar anak mau terbuka mengenai apa yang terjadi padanya, Moms.
Sumber: Liputan6.com
- KPAI: Bullying Pada Anak Di Media Sosial Semakin Meningkat Tiap Tahunnya
- Cela Saja Kekurangan Fisikku, Tapi Nanti Aku Akan Lebih Sukses dari Kalian
- Fisikku Dihina karena Tak Secantik Lainnya, Tapi Aku Bukan Wanita Lemah
- Yuni Shara Melakukan Ini Saat Fotonya yang Berkain Ulos Dinyinyirin Netizen
- Blusukan ke Semarang, Cara Beckham Menyuarakan Anti-Bullying di Indonesia