Orangtua merupakan guru pertama untuk anak dalam mempelajari banyak hal, baik secara akademik maupun kehidupan secara umum. Itulah mengapa, orangtua punya tanggung jawab besar dalam memberikan asuhan yang tepat untuk anak.
Setiap orangtua perlu punya dasar pola asuh yang baik agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang bisa dan sesuai dengan masyarakat. Apa saja yang diperlukan orangtua? Ini daftarnya.
1. Semua anak adalah anak yang cerdas
Orangtua patut menanamkan pola pikir ini dalam otak, bahwa setiap anak punya kecerdasannya masing-masing. Jika tidak begitu menguasai matematika, mungkin saja ia pandai dalam IPA dan Bahasa atau mungkin unggul dalam olahraga tertentu.
Advertisement
Howard Gardner, psikolog dari Universitas Harvad mengemukakan bahwa seharusnya setiap orangtua mengembangkan kecerdasan anak sesuai kecerdasan yang dimilikinya, baik itu kecerdasan verbal-linguistik, logika-matematika, visual-spasial, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis, atau eksistensial.
2. Setiap anak memiliki cara memproses informasi yang berbeda
Karena anak terlahir berbeda-beda sebagai individu, caranya memproses informasi yang diterima pun berbeda. Kecepatan memahami suatu hal atau menerapkannya dalam kehidupan bisa bermacam-macam. Orang tua perlu mengetahui gaya belajar anak sehingga bisa memaksimalkan potensi dan bakat anak.
3. Setiap anak adalah baik
Anak adalah tanggung jawab orangtua. Didikan orangtua berpengaruh besar dalam kehidupan dan pola pikir anak. Setiap anak itu baik, dan orangtua sebaiknya menghindari memberi label negatif pada anak seperti misalnya nakal, cerewet, bodoh, rewel dan lain sebagainya. Sebutan ini juga akan memberi arah negatif buat anak.
4. Setiap anak berhak untuk memilih
Setiap orang punya hak-hak paten yang sudah dimilikinya sejak lahir, termasuk hak untuk memilih. Bukannya memaksakan kehendak sebagai orangtua yang justru tidak sesuai dengan kemauan anak, anak punya hak memutuskan apa yang terbaik untuknya.
5. Setiap usaha anak patut untuk diapresiasi
Kegagalan itu wajar, atau hasil yang tidak sesuai harapan itu sudah biasa terjadi. Setiap usaha anak patut diapresiasi, bukan dicela apalagi disalahkan. Apresiasi yang diberikan tidak perlu berupa barang, dapat dengan pujian, menepuk pundak anak, memeluk anak, dan lain sebagainya. Bentuk apresiasi sederhana justru bisa menghibur anak dan membuatnya belajar untuk menghargai diri sendiri dan orang lain.
Nah, jadi sudahlah kamu menerapkan pola pikir dan pola asuh di atas sebagai orangtua, ladies?
Sumber: Liputan6.com