Bom Surabaya (13/5) memang meninggalkan duka yang mendalam. Teror bom, menyebabkan luka dan trauma yang mendalam pada anak. Anak-anak yang menjadi korban atau menyaksikan kejadian tersebut di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), dapat mengalami trauma psikis usai ledakan bom.
Dampak trauma psikis dapat sangat memengaruhi kehidupan anak ke depannya, mom harus mengetahui cara menangani trauma pada anak. Trauma psikis tersebut bisa terjadi setelah terjadinya ledakan bom, atau usai kejadian traumatis apa pun.
Seperti yang dikutip dari liputan6.com (15/5) dr. Kartika Mayasari menyatakan, orang tua harus memperhatikan hal-hal ini untuk melepaskan trauma pada anak.
Advertisement
- Kenali perubahan yang terjadi pada anak sedini mungkin. Semakin cepat mom mengenali perubahan tersebut, akan semakin cepat pula mom dapat menentukan langkah selanjutnya.
- Terapi dari tenaga kesehatan yang kompeten, dalam hal ini adalah psikiater. Bawa anak ke psikiater secepatnya setelah mom menemukan perubahan pada diri anak. Selanjutnya, psikiater akan menggali poin apa saja yang menjadi permasalahan utama pada anak.
- Terapi dari keluarga yang meliputi dukungan moral dan materi. Jadilah pendengar saat anak ingin menceritakan sesuatu. Berikan situasi yang aman saat anak sedang mengeluarkan isi hatinya.
- Pemberian obat-obatan. Jika keluhan dirasa cukup mengganggu, obat-obatan juga bisa diberikan, dengan catatan harus di bawah pengawasan seorang dokter.
Baca Juga: Saat Anak Mempertanyakan Terorisme dan Agama
Selain hal di atas, berikut ini adalah cara mencegah trauma pada anak akibat bom yaitu sebagai berikut.
- Jangan biarkan anak melihat berita televisi atau konten media sosial yang berkaitan dengan bom yang terjadi. Paparan secara terus-menerus mengenai aksi teror bom tersebut akan membuat anak terus mengingat kejadian tersebut. Akibatnya anak dapat mengalami trauma hingga bertahun-tahun lamanya. Ini juga makin diperburuk dengan adanya foto-foto dan/atau video ledakan bom yang menyebar dengan viral di internet.
- Lakukan kegiatan fisik sesuai dengan hobi anak untuk mengalihkan perhatian dari berita ledakan bom yang sedang menjadi topik utama nasional.
- Dengan banyaknya berita mengenai aksi teror ledakan bom mulai dari TV, media cetak, hingga media online, mom harus mendampingi anak selama ini berlangsung, agar anak merasa nyaman dan tidak takut.
- Dampak psikis usai ledakan bom ataupun kejadian traumatis apa pun dapat sangat memengaruhi kehidupan anak ke depannya, orang tua harus tahu bagaimana cara menanganinya dengan tepat. Jika trauma psikis pada anak terlihat memburuk, segera minta bantuan tenaga ahli seperti psikiater, agar mental anak tetap sehat dan tumbuh kembangnya tetap terjaga.
Mom, demikian cara untuk membantu anak terlepas dari trauma bom ataupun kekerasan lainnya. Semoga kekerasan dan teror ini tidak terjadi lagi.
(vem/apl)